Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Covid 19 di India

WADUH KECOLONGAN! Kapal dari India Masuk Indonesia, Kapten dan Seluruh ABK Positif Covid-19

Dilaporkan, kapten kapal yang juga berasal dari India lebih dulu terpapar virus corona. Lalu ketika diperiksa, empat ABK-nya juga positif.

Editor: Indry Panigoro
Sajjad HUSSAIN / AFP
Orang-orang menunggu bus di terminal bus di New Delhi pada 19 April 2021, untuk berangkat ke tempat asal mereka saat India berjuang melawan lonjakan pemecah rekor dalam infeksi virus korona Covid-19 yang telah memaksa ibu kota diisolasi selama seminggu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - India kacau.

Pandemi Covid 19 membuat perekonomian lumpuh.

Tak hanya itu saja di India bahkan terjadi tsunami covid.

Itu karena banyaknya korban covid yang meninggal dunia.

Ya India dalam kondisi tak stabil akibat badai Covid-19 yang menyerang negeri Hindustan itu.

Banyak warganya meninggal dunia dan tidak mendapatkan pelayanan memadai secara medis.

Disebutkan, kasus virus corona (Covid-19) tembus 20 juta kasus hanya dalam seminggu setelah negara itu diterjang tsunami kasus corona.

Keadaan ini sangat mengerikan karena tingkat penyebaran yang begitu tinggi.

Upaya yang dilakukan pemerintah sepertinya tak membuahkan hasil.

Sehingga ada sejumlah warga kabur dari negara tersebut dengan berbagai cara.

Jika mampu dan memiliki banyak uang, dapat mencarter pesawat lalu pergi ke tempat yang aman.

Dilaporkan hampir 222.000 warga India tewas dengan rekor tertinggi 3.200 orang tewas hanya dalam 1 hari.

Selain itu, dalam sehari, ada lebih dari 200.000 kasus virus corona baru

di India yang membuat layanan rumah sakit di India nyaris runtuh.

Warga Negara India yang sedang menunggu kepulangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (25/4/2021).
Warga Negara India yang sedang menunggu kepulangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (25/4/2021). (Dokumen Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Soekarno-Hatta)

Karena menurut tenaga medis, mereka tidak bisa lagi menampung pasien dan membiarkan pasien tetap di rumah sampai nyawanya tidak tertolong.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved