Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

KKB Papua Disingkirkan Satgas Nemangkawi, Tertembak Senjata Sendiri hingga Kelaparan, Akhirnya Tobat

KKB Papua yang bakar sekolah hingga rusak jalan di Ilaga, Puncak Jaya berhasil dipukul mundur Satgas Nemangkawi.

Editor: Frandi Piring
Istimewa
KKB Papua didesak Satgas Nemangkawi di Ilaga, Puncak Jaya, Papua. Kisah anggota KKB Papua tertembak senjatanya sendiri hingga kelaparan di hutan. Pilih kembali ke NKRI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok teroris KKB Papua tersingkir setelah melakukan teror pengrusakan fasilitas publik.

KKB Papua berhasil dipukul mundur Satgas Nemangkawi.

Selain mendesak KKB Papua, Satgas Nemangkawi juga telah mengungkapkan pelaku pembakaran sekolah hingga pengrusakan jalan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

KKB Papua yang membakar sekolah hingga puskesmas di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak akhirnya mundur.

Satgas Nemangkawi desak KKB Papua yang bakar Puskesmas, Sekolah dan Rudis Guru serta merusak jalan di Distrik Ilaga, Puncak Jaya, Papua.
Satgas Nemangkawi desak KKB Papua yang bakar Puskesmas, Sekolah dan Rudis Guru serta merusak jalan di Distrik Ilaga, Puncak Jaya, Papua. (Istimewa)

Mereka mundur setelah TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi berhasil mendesak sehingga kelompok tersebut bergeser ke batas utara.

Situasi di area Perkotaan dan Bandara Distrik Ilaga kini sudah aman terkendalai.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Teridentifikasi, Polisi Kejar KKB Pelaku Pembakaran SD Mayuberi, Perumahan Guru dan Puskesmas Ilaga'

Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Al Qudussy mengatakan laporan pembakaran oleh KKB Papua diterima pada Senin (3/5/2021) pukul 10.55 WIT.

Selain melakukan pembakaran, KKB Papua juga memutus jalan dengan cara di gali atau dilubangi.

Yakni di jalan di kampung Tagaloa, dengan lebar 1 meter dalam 1 meter, jalan kampung Kalebut, Distrik ilaga, lebar 1 meter dalam 1 meter dan jalan Putus kamp. Tagaloa (dekat TKP Ali Mom).

Pihak Polri dalam hal ini Polres Puncak telah melakukan pemeriksaan kepada para saksi.

Dari pemeriksaan sementara para saksi mengaku dihampiri KKB Papua yang membawa senjata Api Laras Panjang dan mengatakan masyarakat tidak boleh pergi ke Kota Ilaga.

Tetapi masyarakat semua menolak permintaan tersebut dan ingin ke kota ilaga, lalu KKB Papua membiarakan mereka untuk pergi tetapi para Pemuda dilarang pergi dan tinggal saja di Muara KKB.

Kini pasca pembakaran, kondisi keamanan telah terkendali, karena  kelompok yang melakukan pembakaran telah terindentifikasi dan dikejar oleh Polisi.

"Benar, KKB Papua pelaku pembakaran -pembakaran tersebut adalah KKB Papua kelompok Talenggeng, hasil olah TKP dan kesaksian warga, " tambah Iqbal. 

Sebelumnya, KKB Papua semakin brutal setelah ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Mereka membakar sekolah, puskesmas dan merusak 3 jalan di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua Minggu (2/5/2021).

Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ini dibenarkan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Timika, Selasa (4/5/2021).

"Memang benar ada pembakaran yang dilakukan oleh KKB di Kampung Mayuberi," kata Irjen Mathius D Fakhiri.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KKB Bakar Puskesmas, Sekolah, dan Rusak Jalan di Ilaga Utara'

Peristiwa tersebut diketahui pada Senin (3/5/2021), pukul 11.30 WIT, setelah saksi berinisial JE mengatakan, telah terjadi pembakaran puskesmas pada Minggu pukul 22.30 WIT.

Dari keterangan saksi, pada saat berada di Kampung Uloni melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuber pukul 23.00 WIT.

Kemudian, JE kembali mendapat telepon bahwa Gedung SD Mayuberi telah di bakar juga oleh KKB Papua.

JE langsung melaporkan kasus itu ke Polres Puncak.

Ia juga menyampaikan, ada tiga titik yaitu Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin  yang dirusak oleh KKB Papua.

Menurut informasi, jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 sentimeter.

Perusakan tersebut menurut JE kemungkinan bertepatan dengan waktu pembakaran gedung puskesmas dan Gedung SD Mayuberi.

Selain itu, ada banyak simpatisan KKB yang membantu pembakaran gedung dan perusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok.

Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum tersebut.

Khusus bangunan SD Mayubri, sambung Kapolda, ada lima ruangan yang dibakar KKB Papua.

Sedangkan gedung puskesmas sudah tidak digunakan lagi karena sudah ada bangunan baru.

Fakhiri menyebut, pembakaran dilakukan KKB Papua karena gedung puskesmas pernah dijadikan pos komando taktis (kotis) personel keamanan.

"Itu karena gedung puskesmas lama pernah kami jadikan pos kotis, sehingga mereka tidak mau ada pos keamanan lagi di lokasi itu," kata dia.

Pembakaran lima ruang sekolah, sambung Fakhiri, sangat disayangkan karena wilayah tersebut sangat membutuhkan peningkatan sumber daya manusia.

Kisah KKB Papua Tertembak Senjatanya Sendiri Akhirnya Tobat

Seorang mantan anggota KKB Papua bernama Tendinson Enumbi, yang bertobat dan kembali ke Indonesia, pada Juni 2020 lalu.

Namun akhir cerita hidupnya berakhir sedih.

Kisah anggota KKB Papua kembali ke NKRI. Mengaku tertembak senjatanya sendiri di hutan. Menderita hidup sebagai KKB Papua.
Kisah anggota KKB Papua kembali ke NKRI. Mengaku tertembak senjatanya sendiri di hutan. Menderita hidup sebagai KKB Papua. (Kolase Foto: Kogabwilhan III/Istimewa)

Upaya yang dilakukan TNI untuk membawa kembali anggota KKB ke Indonesia, berhasil salah satunynya adalah Tendinson Enumbi.

Dirinya mengaku ingin kembali ke Indonesia, setelah tak tahan melakukan kucing-kucingan dengan aparat keamanan.

Dia merasakan kehidupannya sebagai anggota KKB Papua tidak normal.

Dengan kembalinya ke pangkuan NKRI, berharap dia bisa hidup normal kembali seperti masyarakat pada umumnya.

Menurut Kompas.com, kembalinya Tendinson Enumbi berkat pendekatan persuasif dari Kodim 1714/Puncak Jaya.

Kabar itu kemudian disampaikan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Eko Daryanto.

Dalam proses pendekatan itu, Tendinson mengungkapkan dirinya tak tahan lagi hidup bersembunyi-sembunyi.

Ia ingin merasakan kehidupan normal tanpa ada rasa was-was dan takut dikejar anggota TNI lagi.

"Tendinson sempat mengatakan dirinya ingin kembali ke jalan yang benar dan hidup normal," kata Eko.

Akhirnya dengan segenap upaya, persuasif yang dilakukan TNI, dia pun kembali ke pelukan NKRI dengan upacara simbiolis penyerahan senjata.

Proses penyerahan tersebut dijadwalkan berlangsung tahun lalu tepatnya, 22 Juni 2020.

Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya kemudian merespon baik apa yang dilakukan Tendinson tersebut.

Kemudian, yang bersangkutan difasilitasi oleh pemerintah setempat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

"Bupati sempat menyampaikan, kalau mereka bertobat akan difasilitasi pekerjaan," ujar Eko.

Namun, sesaat saat Tendinson hendak menyerahkan diri sesuatu yang mengejutkan justru terjadi.

Ia tertembak oleh senjata yang dibawanya sendiri sehingga membuatnya mengalami luka.

Kejadian tersebut terjadi di Kali Mewoluk, saat dia terjatuh dalam perjalanan menuju kota Mulia, di Kabupaten Jaya 18 Juni 2020.

Ketika dia terjatuh mendadak senjata yang dibawanya ikut meledak, dan pelurunya menusuk pinggang dan betis kanannya.

Akibatnya dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Kisah KKB Papua Kelaparan Akhirnya Tobat

KKB Papua terbagi beberapa kelompok dan sering terpecah-pecah.

Sama seperti yang diakui Tenius Tabuni, semasa ia menjadi anggota KKB Papua, kelompok-kelompok teror sering bertolakbelakang tidak kompak, terpecah belah.

Sebab itu, Tenius Tabuni punmengaku hampir mati dan tidak nyaman dengan situasi antar anggota di KKB Papua yang akhirnya memilih kembali ke NKRI.

Sejumlah penduduk Papua ada yang melakukan pembelotan bergabung dengan teroris KKB Papua.

Akan tetapi, ada juga dari mereka yang akhirnya memilih bertobat dan kembali ke NKRI, setelah sadar hidupnya semakin tak nyaman dan merasa menderita.

Seperti Tenius Tabuni, dahulunya seorang anggota KKB yang berada di kelompok Rambo Lokbere, pimpinan Egianus Kogoya.

Kini Tenius Tabuni memilih kembali ke Indonesia, setelah ternyata ia hanya ditipu saat bergabung dengan KKB Papua.

Semua yang dikatakan ternyata hanyalah janji manis KKB.

Menurut laporan, Tenius Tabuni berikrar keluar dari KKB pada 26 September 2020 lalu, di Kampung Mbua Tengah Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

"Satu anggota KKB berikrar keluar dari anggota KKSB dari Kelompok Rambo Lokbere pimpinan Egianus Kogoya,

menyatakan kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan diri setelah merasa ditipu oleh janji manis KKSB," tulisa laporan itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwihan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa, yang mengatakan niat baik Tabuni.

Suriastawa menyampaikan niatnya pada Toga (Tokoh Agama) dan masyarakat Kampung Mbua, serta meminta untuk difasilitasi dengan pihak Satgas Yonif R 323/BP.

Kemudian, Tenius Tabuni mengatakan ikrar setia kembali ke pangkuan NKRI, dan menandatangani surat keluar dari KKSB.

Menurut Kompas TV, Tenius Tabuni bocorkan kehidupannya selama menjadi anggota KKB Papua, sehingga memilih keluar.

Awalnya dia bergabung dengan KKB Papua, karena dijanjikan kehidupan yang serba mudah.

Segala kebutuhan hidupnya akan terpenuhi, termasuk banyak uang, namun seiring berjalannya waktu dia hanya ditipu.

"Sering kelaparan di dalam hutan, karena kekurangan logistik. Ditambah lagi KKB tidak solid selalu terpecah-pecah, dan bergerak sendiri-sendiri," kata Tenius Tabuni.

Tak hanya itu, Tenius Tabuni selalu bertentangan dengan hati nuraninya saat bergabung dengan kelompok Rambo Lokbere.

Batinnya menjerit, ketika KKB kerap menyakiti masyarakat yang menolak membantunya.

Dia pun terpaksa bergabung menjadi anggota KKB Papua.

Kemudian, dia menceritakan pernah terlibat kontak senjata dengan aparat, saat masih bergabung dengan anggota KKB.

Menurutnya insiden baku tembak itu terjadi pada 2017 silam, di wilayah Habema,

saat itu dia bersama KKB lainnya melakukan pengadangan hingga berakhir kontak senjata.

Setelah mengucapkan ikrar setia pada NKRI, kini Tenius hidup normal, merasa aman dan nyaman, seperti masyarakat pada umumnya.

Penyerahan diri Tenius Tebuni kembali ke NKRI ditandani dengan penyerahan bendera merah putih, dari satgas bekas anggota KKB yang menyerahkan diri itu.

(Tribunmanado.co.id/Surya.co.id/Intisari)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved