KUR 2021
Punya Usaha dan Butuh Modal? Bisa Ajukan di Bank BRI, Pinjaman hingga Rp 100 Juta Tanpa Jaminan
Begini cara mengajukan pinjaman hingga Rp 100 juta di Bank BRI tanpa jaminan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahun 2021, pemerintah telah memberikan bantuan dana untuk para pelaku usaha di Indonesia.
Dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Diantara kamu para pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal untuk meningkatkan penjualan.
Bisa mengikuti program pemerintah KUR yang disalurkan lewat bank BRI.
Untuk melakukan pinjaman, begini cara mengajukan KUR 2021 ini cukup mudah, berikut langkah-langkahnya dilansir dari bri.co.id:
Baca juga: Cek Daftar Penerima BLT Dana Desa 2021, Cukup Buka sid.kemendesa.go.id dan Ikuti Langkah Berikut Ini
1. Kunjungi laman www.kur.bri.co.id atau di sini: LINK
2. Pilih "Ajukan Pinjaman"
3. Login menggunakan alamat email dan masukkan kata sandi jika sudah memiliki akun. Namun, jika belum memiliki akun di laman tersebut bisa memilih " Daftar".
4. Baca pernyataan yang diberikan oleh BRI dan klik "Setuju"
5. Isi formulir pengajuan yang diberikan oleh BRI secara online. Di antaranya berisi tentang Profil Anda, Profil Usaha, Unggah Dokumen, dan Data Pengajuan.
1. Individu (perorangan)
2. Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 (enam) bulan
3. Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misal Shopee, Tokopedia dll) dan/atau penyedia ride hailing (Gojek atau Grab)
4. Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan Kartu Kredit
5. Persyaratan administrasi : Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha (dapat berupa surat keterangan yang diterbitkan oleh e-commerce atau ride hailing)
BRI menyediakan maksimal pinjaman hingga Rp 100 juta. Selain itu, suku bunga yang diterapkan cukup ringan yakni 6% pa.
Sementara untuk jangka waktu pinjaman bisa fleksibel yakni 12, 18, dan 24 bulan.
Fasilitas KUR BRI ini juga bebas biaya administrasi dan provisi.
Pemerintah naikkan plafon KUR hingga Rp 100 juta
Sementara itu, Pemerintah memutuskan untuk menambah plafon kredit dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan, dari sebelumnya senilai Rp 50 juta, dinaikkan menjadi Rp 100 juta.
Adanya hal tersebut menindaklanjuti arahan Presiden pada rapat sidang terbatas mengenai peningkatan porsi kredit perbankan untuk Usaha Mikro dan Kecil pada 5 April lalu.
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Pemerintah Naikkan KUR Tanpa Jaminan Hingga Rp 100 Juta'
Keputusan Pemerintah melalui Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM ini, untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional.
Diketahui, skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM ditengah lesunya penyaluran skema kredit yang lain.
Saat ini porsi kredit UMKM baru mencapai 18,8 persen terhadap total kredit perbankan. Porsi untuk UMKM tersebut perlu ditingkatkan secara bertahap setidaknya menjadi lebih dari 30 persen di tahun 2024.
Berdasarkan hal ini, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM juga menambah subsidi bunga KUR dan mengubah kebijakan pelaksanaan KUR.
“Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang tambahan subsidi pada bunga KUR sehingga menjadi 3 persen selama 6 bulan 1 Juli 2021 hingga 31 Desember 2021,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa (4/5/2021).
Lanjut Menko Airlangga, Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 4,39 triliun untuk perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama jangka waktu tersebut.
Adanya tambahan ini membuat total kebutuhan anggaran tambahan subsidi bunga KUR tahun 2021 menjadi Rp 7,84 triliun.
“Pemerintah menetapkan beberapa perubahan kebijakan KUR, salah satunya yaitu perubahan skema KUR tanpa jaminan yang awalnya tertinggi adalah Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta,” tambah Menko Airlangga.
Berikut perubahan kebijakan KUR yang akan berlaku sejak 1 Juli 2021, diantaranya:
a. Perubahan skema KUR tanpa jaminan dari sampai dengan Rp 50 juta menjadi sampai dengan Rp 100 juta. Skema KUR tetap, namun untuk skema KUR Kecil ditambahkan ketentuan nilai KUR tanpa jaminan hingga Rp 100 juta.
b. Penerima KUR Kecil dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
c. Pengaturan Penerima KUR yang bersamaan dengan kredit lain.
d. Penambahan ketentuan KUR Khusus untuk industri UMKM, atau komoditas sektor produktif lain yang bisa dikembangkan menjadi KUR khusus. Ketentuan sebelumnya KUR khusus hanya untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat dan perikanan rakyat.
Pemerintah juga memutuskan untuk menambah plafon KUR 2021 dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun.
“Peningkatan plafon tersebut merupakan respon atas antusiasme pelaku UMKM yang tinggi akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah dan juga harapan pemulihan usaha UMKM,” pungkas Menko Airlangga.
Alumni Kartu Pra Kerja akan Ditawari Langsung KUR super mikro 2021
Berbicara tentang KUR, para alumni kartu pra kerja akan ditawari langsung oleh pihak perbankan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro.
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian, Gede Edy Prasetya mengungkap, alumni Kartu Pra kerja bisa mendapat KUR super mikro dari perbankan.
Tak hanya itu, bank-bank ini akan menghubungi langsung alumni Kartu Prakerja yang berminat menjadi wirausaha.
Pasalnya, PMO Kartu Prakerja sudah memberikan data kepada Komite Kebijakan KUR pada 22 Maret 2021.
Data pun sudah diunduh perbankan pada 25 Maret 2021.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kabar Gembira, Alumni Kartu Prakerja Kini Bisa Akses Pinjaman Usaha'
"Yang biasanya biasanya nyari-nyari KUR sekarang akan didatangi bank.
Karena bank sudah punya data-data yang berminat menjadi wirausaha dengan mengakses KUR," kata Gede dalam Sosialisasi Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prakerja secara virtual, Kamis (8/4/2021).
Gede menuturkan, alumni yang didatangi adalah alumni yang sudah menyatakan minat mendapat KUR dalam survei yang di-blast manajemen Kartu Prakerja di lamannya.
Berdasarkan survei evaluasi Kartu Prakerja, ada 70 persen alumni yang menggunakan insentif sebesar Rp 2,4 juta untuk modal usaha.
Sebanyak 17 persen atau 387.234 alumni yang tadinya tidak bekerja pun sekarang menjadi wirausaha.
Survei ini membuktikan banyak alumni yang tertarik memulai usaha atau tengah menjalankan usahanya. Program KUR akan melengkapi insentif yang telah diberikan.
"Jadi dalam beberapa hari bank sudah tahu dan akan datang ke tempat teman-teman (alumni Kartu Prakerja) untuk bisa menawarkan KUR," ungkap dia.
Adapun alumni yang berpotensi mendapat penawaran KUR adalah alumni yang bersih alias tak tertera dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK).
SLIK adalah catatan informasi terkait riwayat debitur bank dan lembaga keuangan lainnya, dalam hal ini terutama informasi mengenai lancar atau tidaknya pembayaran kredit.
"Nanti tinggal ngomong bagaimana maunya, kemudian dilihat bisnisnya kayak apa.
Kalau memang eligible, produktif, pasti akan disalurkan KUR," ucap dia.
Sebagai informasi, total KUR untuk tahun 2021 sebesar Rp 253 triliun.
Hingga kini, penyaluran KUR terus berjalan.
Tercatat hingga hari ini, ada sekitar Rp 56 triliun atau 25 persen dari total plafon KUR yang disalurkan.
Adapun program Kartu Prakerja sudah diberikan kepada 5,5 juta pendaftar dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Sudah ada sekitar 2,7 juta peserta gelombang 12-16 yang membeli pelatihan.
Sementara itu peserta yang sudah menyelesaikan pelatihan berkisar 1,5 juta, dan 1,3 juta lainnya sudah mendapat insentif.
Berita terkait program KUR 2021
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cara Mengajukan Pinjaman hingga Rp 100 Juta di Bank BRI Tanpa Jaminan, Program KUR 2021 Pemerintah, https://surabaya.tribunnews.com/2021/05/05/cara-mengajukan-pinjaman-hingga-rp-100-juta-di-bank-bri-tanpa-jaminan-program-kur-2021-pemerintah?page=all.