Cerita Alkitab
Kisah Yohanes, Murid Yesus yang Menulis Kitab Wahyu, Alami Derita Masa Tua Namun Tetap Hidup
Yohanes adalah saudara dari rasul Yakobus yang juga termasuk keduabelas rasul. Dalam Injil, Yohanes dan Yakobus disebut Boanerges
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Dari para saksi khusus ini, Petrus, Yakobus, dan Yohanes menjalin ikatan batin para murid terdekat yang hadir pada momen-momen penting dari pelayanan fana Yesus:
Pada saat membangkitkan anak perempuan Yairus, melihat langsung kuasa Tuhan atas kematian.
Di Gunung Perubahan Rupa, di mana mereka melihat Yesus menyatakan diri-Nya dalam kemuliaan-Nya dan mendengar suara Bapa bersaksi bahwa Yesus adalah Putra-Nya yang kepada-Nya Dia sangat berkenan.
Di Bukit Zaitun untuk nubuat terakhir-Nya mengenai zaman terakhir.
Di Taman Getsemani, di mana mereka berada di sekitar situ sewaktu Juruselamat memulai pekerjaan besar-Nya akan Pendamaian.
Dalam kemunculan Yohanes dalam kitab Kisah Para Rasul, dia digambarkan sebagai rekan yang kuat dan teguh bagi Petrus. Yohanes berada bersama Petrus ketika dia menyembuhkan orang yang timpang di bait suci, dan bersama-sama mereka dengan gagah berani berkhotbah di hadapan para pemimpin Yahudi di Yerusalem.
Bersama-sama, dua Rasul itu melakukan perjalanan ke Samaria untuk menganugerahkan karunia Roh Kudus kepada orang-orang Samaria yang telah diajar dan dibaptiskan oleh Filipus.13
Namun dalam tulisan-tulisan yang dikaitkan dengan Yohanes itulah dia paling baik dilihat sebagai saksi kuat akan keilahian Tuhan dan sahabatnya, Yesus Kristus. Kitab-kitab Perjanjian Baru ini menyajikan Yohanes sebagai guru dan teladan bagi kita dalam kemuridan kita.
Murid Terkasih
Yohanes tidak pernah disebutkan dalam Injil yang secara tradisional dikaitkan dengannya.
Injil Yohanes menyebutkan dua anak Zebedeus hanya sekali, di pasal terakhir, di mana mereka adalah dua dari tujuh murid yang bertemu dengan Tuhan yang telah bangkit di Sungai Galilea.
Akan tetapi, bahkan di sana, nama mereka tidak disebutkan. Alih-alih, tradisi, didukung oleh rujukan-rujukan dalam tulisan suci Pemulihan, telah mengidentifikasi Yohanes sebagai orang anonim “murid yang Yesus kasihi” yang hadir pada Perjamuan Malam Terakhir, Penyaliban, makam yang kosong, dan dalam penampakan terakhir Yesus di Danau Galilea.
Dalam Injil Yohanes, murid terkasih digambarkan sebagai sahabat dekat, pribadi Tuhan. Bersama Marta, Lazarus, dan Maria, Yohanes digambarkan secara jelas dalam Injil ini sebagai orang yang Yesus kasihi.
Posisinya di meja selama Perjamuan Malam Terakhir mencerminkan tidak saja kehormatan namun juga kekariban.
Selain persahabatannya dengan Juruselamat, petikan-petikan lain mengungkapkan dirinya sebagai saksi yang kuat akan peristiwa-peristiwa paling penting dari misi Yesus dia berdiri di bawah kayu salib untuk menyaksikan kematian Tuhan sebagai kurban bagi dosa, berlari ke makam setelah Kebangkitan untuk menegaskan bahwa makam telah kosong, dan melihat Juruselamat yang telah bangkit.
Dua kali Injil Yohanes menyebutkan bahwa itu didasarkan pada kesaksian dari murid terkasih dan menekankan bahwa kesaksiannya benar adanya,16 sesuatu yang diindikasikan oleh Joseph Smith dalam pemberian judul terhadap Injil sebagai “Kesaksian Yohanes.