KKSS Mapanget
Sekretaris KKSS Mapanget Manado Akikahkan Putra Ketiga
Puluhan kerabat, relasi, dan anggota KKSS yang bermukim di Kota Manado berdatangan.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sekretaris Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS Mapanget Andi Susidarto dan istri, Andriyani, sedang berbahagia.
Pasangan ini baru saja dianugerahi putra ketiga, Anand Trisna Putra Danendra.
Sebagai wujud syukur, pasangan ini menggelar akikah yang dirangkaikan buka puasa bersama, Kamis (29/4/2021) sejak sore hingga malam.
Bertempat di rumah Andi, Puri Kelapa Gading Blok GV 7 Paniki Atas, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara.
Puluhan kerabat, relasi, dan anggota KKSS yang bermukim di Kota Manado berdatangan.
Di antaranya terlihat Ismail Dahab yang juga Direktur Publika Manado dan Baso Affandi SH.

Beragam kuliner khas masyarakat Sulawesi Selatan disajikan di acara ini.
Setiap tamu juga diberikan tempat minum tupperware.
Saat ditanya tentang nama anaknya, Andi menceritakan bahwa nama Anand itu merupakan singkatan dari nama Andi dan Andriyani.
“Biar anak ingat orangtuanya,” tutur Andi yang juga Owner Zero Pest Control Indonesia.
Jejak Karier Andi Susidarto
Andi Susidarto adalah owner Zero Pest Control Indonesia, perusahaan yang melayani jasa pengendalian hama serangga, rayap, tikus hingga disinfeksi kantor dan rumah.
Zero Pest banyak melayani permintaan kliennya yang bermukim di Kota Manado, Kabupaten Minut, Kota Bitung, Kota Tomohon hingga Kabupaten Minahasa Selatan.
Perusahaan ini juga telah memiliki cabang di Kota Makassar (Sulsel), Kolaka dan Kendari (Sultra).
Daftar kliennya kini mencapai lebih 1.500-an.
Sejumlah perusahaan ternama, instansi pemerintah, BUMN hingga rumah tangga menjadi kliennya.
Usaha ini digelutinya sejak awal tahun 2010.
Sebelumnya, Andi Andi Susidarto pernah dipercaya memegang jabatan supervisor di perusahaan jasa pengendalian hama merek Amerika Serikat.
Namun itu ditinggalkannya setelah tiga tahun lebih bekerja.
"Kita memulai usaha dari kamar kos. Saya dan istri putuskan berusaha sendiri di akhir tahun 2010,” ujar Andi dalam virtual event Tribun Sucess Story From Zero to Hero, Rabu (31/3/2021).
Memulai usaha dari nol memang berat tapi Andi dan istri berani memulai mimpi.
Mereka langsung merekrut dua karyawan.
Bermodal data klien di eks kantornya, Andi memulai usaha jasa pengendalian hama.
"Delapan bulan pertama itu kita tidak dapat untung tapi bertahan," katanya.
Ia dan istri bekerja keras, harus putar otak bagaimana roda usaha tetap jalan.
Bagaimana menggaji karyawan dan menjaga operasional perusahaan.
Bahkan, mereka hidup prihatin. "Kami pernah makan ubi saja," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka berusaha jualan pulsa.
Andi tetap memegang keyakinan, jika usaha ditekuni pasti akan berhasil.
Tidak mungkin tidak meraih untung.
Pada awal-awal usaha, Andi tak langsung bersaing dengan perusahaan yang sudah lebih dulu ada.
Ia berprinsip, jangan langsung masuk ke tengah pertempuran para gajah.
"Agar tak mati konyol, kita makan dari pinggiran. Kita ambil klien-klien kecil tapi jika dikumpulkan, ternyata banyak," jelas Andi kepada host Charles Komaling yang juga editor Tribun Manado.
Singkat cerita, sedekade kemudian, ketekunan pasti berbuah sukses.
Dari dua karyawan, kini Andi punya 15 karyawan yang digaji dengan angka di atas UMP.
Lalu, apa kunci suksesnya? Pria asal Makassar bilang jurus suksesnya simpel.
Ketika punya mimpi, wujudkan itu dengan berusaha.
"Langsung memulai dan jaga itu, bertekun. Kita percaya setiap orang punya rezeki. Tinggal bagaimana ia berupaya mendapatkannya," jelasnya
Ia tak segan berbagai kiat sukses. Dalam menjalankan usaha, membangun kepercayaan itu paling utama.
"Apalagi kita perusahaan jasa. Kita bersaing di bidang pelayanan. Ketika ada komplain, wajib diselesaikan secepatnya biar klien nyaman," katanya.
Kiat lainnya, kata Andi, menjadi pengusaha itu harus jeli melihat peluang. Contohnya ia, bisa meraih untung di tengah pandemi Covid-19.
Zero Pest kini melayani disinfeksi hunian, kantor. Usaha ini baru dimulai tahun lalu seiring datangnya pandemi Covid-19.
Pesannya, jika mau berusaha, mulailah. Jangan takut gagal.
"Sambil dijalani, tekuni dan harus mampu beradaptasi, jeli melihat peluang," kata pria yang punya harapan bisa mengantar orangtuanya ibadah haji dan umroh. (ndo)