Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Munarman Ditangkap

Video Tidak Terpuji yang Dilakukan Munarman Kembali Viral, Setelah Dirinya Dibekuk Densus 88 

Munarman dibekuk Densus 88 di kediamannya lantaran diduga terkait dengan teoris Jamaah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Editor: Fistel Mukuan
Foto istimewa
Mantan Sekum FPI Munarman Diringkus Polisi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Munarman ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Penangkapan dilakukan kemarin, Selasa (27/4/2021).

Ditangkapnya Munarman Mantan Sekum Front Pembela Islam (FPI) ini, vidio tidak terpuji yang dilakukannya beberapa tahun lalu kembali viral.

Munarman digelandang Densus 88 dengan tangan diborgol dan tidak lagi berkutik.

Meskipun Pengacara pentolan ormas FPI ini  sempat berargumen dengan Densus 88.

Namun Munarman akhirnya dibawa Densus 88 Antiteror.

Di tengah penangkapan orang dekat Habib Rizieq Shihab ini, viral lagi video heboh tentang Munarman saat menyiram air panas kepada pengamat Thamrin saat debat di TV One beberapa tahun lalu.

Ya, kala itu Munarman menyiramkan teh kepada Pengamat Sosial Tamrin Amal Tomagola yang menjadi lawan bicaranya pada talkshow tersebut.

Insiden Jubir FPI Munarman menyiram secangkir air kepada pengamat sosial, Tamrin Amal Tomagola, terjadi saat keduanya hadir sebagai narasumber dalam perbincangan di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, yang disiarkan secara langsung oleh tvOne, Jumat (28/6/2013) pagi.

Keduanya dihadirkan untuk membahas pelarangan sweeping di tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan.

Silang pendapat antara keduanya terjadi saat membahas aksi sweeping.

Munarman menyatakan tak sependapat dengan apa yang dilontarkan Tamrin.

"Sekarang, beliau ini melihat hilirnya. Ketika masyarakat, ibu-ibu, mengambil tindakan sendiri, tidak...," ujar Munarman, yang kemudian dipotong Tamrin.

"Dengar dulu, Anda tidak tahu apa yang Anda maksud," kata Tamrin.

Munarman Eks Sekjen FPI
Munarman Eks Sekjen FPI (istimewa)

Munarman kemudian terlihat emosi.

"Anda diam kalau saya lagi ngomong," kata Munarman sambil mengambil cangkir di depannya dan menyiramkannya ke wajah Tamrin.

Tamrin sesaat terlihat terdiam.

Sementara Munarman masih berbicara, "Anda kelewatan, Anda diam kalau saya lagi ngomong," ujarnya.

Aksi Munarman ini langsung menghebohkan para pengguna Twitter.

Sejumlah pengguna Twitter langsung berkicau mengecam tindakan tidak terpuji ini.

Bahkan, ada yang menyebar foto dan video saat insiden penyiraman terjadi.

Merespons insiden ini, tvOne, melalui akun @akipagi_tvone, menyampaikan permintaan maaf.

"Segenap crew apa kabar Indonesia memohon maaf kepada pemirsa atas kejadian tidak terduga yang baru saja terjadi," demikian tulis akun tersebut.

Sementara itu, melalui akun Twitter-nya, @tamrintomagola, Tamrin menyatakan tak mau melayani preman.

"Biarkan publik yg menilai n beri hukuman sosial yg setimpal. Sy tdk mau melayani preman," tulisnya setelah acara berlangsung.

Anggap Intelektual Sampah

Munarman sendiri mengaku tak menyesal atas tindakannya tersebut.

Menurut Munarman, aksinya itu dilatarbelakangi argumentasi Tamrin yang sudah keluar dari substansi perdebatan tentang pelarangan sweeping di tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan.

"Saya memang melakukan itu karena argumentasinya sudah di luar konteks. Saya anggap dia itu intelektual sampah," kata Munarman saat dimintai tanggapannya, seperti dilansir Kompas.com.

Hanya, Munarman mengatakan, dirinya akan mempertanggungjawabkan tindakannya tersebut.

Dia mengaku siap bila masalah tersebut diperpanjang sampai ke ranah hukum.

"Saya akan ladeni dia, saya tidak takut. Karena dalam diskusi itu, argumentasinya ngawur. Makanya, dia saya sebut intelektual sampah," tegas Munarman lagi.

Enggan Lapor Polisi

Tamrin Amal Tomagola enggan memperpanjang masalah tersebut ke ranah hukum.

Guru Besar Sosiologi UI itu mengaku banyak dorongan untuk melaporkan Munarman ke polisi.

Namun, Tamrin mengaku tidak mau melayani preman.

"Saya enggak akan melanjutkan. Banyak yang mengusulkan. Istri saya minta saya melaporkan ke polisi, begitu juga keluarga di kampung saya, harus hajar, lipat dia. Saya bilang, kalau saya tanggapi dengan kekerasan, saya sama dengan dia, preman. Saya enggak mau melayani preman," kata Tamrin, dilansir Kompas.com.

Baca juga: Hasil Liga Champions Real Madrid vs Chelsea Imbang, Tim Thomas Tuchel Berpotensi Melaju ke Final

Baca juga: Doa Hari ke 16 Ramadan, Bacaan Lengkap Arab, Latin & Artinya Bahasa Indonesia

Baca juga: Bacaan Alkitab Rabu 28 April 2021, Ulangan 24:10-13 : Benar dan Diberkati

Tanggapan Komnas HAM dan KontraS

Terkait insiden Munarman siram air ke wajah Tamrin Amal Tomagola, Komnas HAM menilai, Munarman tidak siap untuk berdemokrasi.

"Ini menunjukkan kalau dia (Munarman) tidak siap untuk berdemokrasi," kata Komisioner Bidang Koordinasi Sub Komisi Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Roichatul Aswidah, di Kantor Komnas HAM, Jumat (28/6/2013), dilansir Kompas.com.

Akan tetapi, Roichatul tidak dapat memberikan komentar lebih dalam atas aksi penyiraman tersebut karena ini merupakan permasalahan personal yang tidak masuk ke dalam permasalahan lembaganya.

Namun menurutnya, kecenderungan tindak kekerasan di Indonesia sudah saatnya harus dihentikan.

Meski demikian, Roichatul mengatakan, menindak aksi kekerasan tidak harus mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ormas.

Menurutnya, untuk penindakan tersebut, telah ada aturan hukum yang berlaku.

"Itu yang saya katakan, tapi itu tidak bisa menjustifikasi RUU Ormas harus disahkan karena kekerasan itu sudah memiliki instrumen KUHP. Bahwa negara kita harus tegas tehadap kekerasan oleh organisasi dan individu," ujarnya.

Sementara itu Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Harris Azhar, kepada VOA Indonesia menjelaskan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) seharusnya bisa melakukan pengawasan terhadap stasiun-stasiun televisi yang menyajikan tontonan seperti itu.

"Harusnya peristiwa itu dijadikan momentum bagi sejumlah pihak. Dalam hal ini KPI harus lebih tegas kepada media-media televisi yang menyajikan tayangan-tayangan seperti itu. Yang kedua ini ada unsur pidana dan polisi harus segera bekerja," papar Harris Azhar.

Kronologi Munarman Diciduk dan Pasal

Munarman dibekuk Densus 88 di kediamannya lantaran diduga terkait dengan teoris Jamaah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Penangkapan Munarman ini membuat aksinya beberapa tahun lalu saat live di TV One kembali viral.

Hari ini, Selasa 27 April 2021, tim Densus 88 menangkap mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam ( FPI ) Munarman.

Setelah penangkapan Munarman, Densus 88 juga menggeledah bangunan yang diduga bekas markas FPI di kawasan Petamburan.

Hingga malam ini, Densus 88 masih menggeledah bekas markas FPI di Petamburan tersebut.

Munarman ditangkap sekitar pukul 15.30 WIB, penangkapan dilakukan di kediaman Munarman, Perumahan Bukit Modern, Tangerang Selatan.

Diduga penangkapan Munarman ini atas dugaan keterlibatan aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hal itu diungkapkan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat konferensi pers.

"Penangkapan terkait dengan dugaan keterlibatan saudara M, dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu," ucap Ahmad, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Selasa (27/4/2021).

Dikatakannya, tim densus 88 melakukan penggeledahan di rumah tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Masih Ingat? Detik-detik Munarman Siram Teh ke Wajah Pengamat saat Debat TV One, Video Viral Lagi, https://makassar.tribunnews.com/2021/04/28/masih-ingat-detik-detik-munarman-siram-teh-ke-wajah-pengamat-saat-debat-tv-one-video-viral-lagi?page=all

Berita lain Terkait Munarman Ditangkap Densus 88

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved