KRI Nanggala Tenggelam
Tak Kuasa Tahan Kesedihan, Danseskoal Ceritakan Situasi Blackout di KRI Nanggala-402: Saya Merinding
Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto tak kuasa menahan kesedihan serta kehilangan prajurit di Kapal Selam KRI Nanggala-402.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 menimbulkan kesedihan yang mendalam.
Bukan hanya bagi keluarga para awak kapal selam, tapi juga bagi TNI.
Bahkan duka yang mendalam juga turut dirasakan masyarakat Indonesia.
Baca juga: All England di Final Liga Champions, Chelsea Jaga Asa Usai Imbangi Real Madrid, City Harus Menang
Baca juga: Kala Covid-19 Bobol Sistem Kesehatan India, Tiap Jam 117 Orang Meninggal
Berbagai cerita pun bermunculan ketika menyinggung soal KRI Nanggala-402.
Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut ( Danseskoal ) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto pun membagikan pengalamannya dengan kapal selam tersebut.
Iwan Isnurwanto tak kuasa menahan kesedihan serta kehilangan prajurit di Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Foto: KRI Nanggala-402.
Dia pun menceritakan pengalaman bagaimana melewati situasi blackout saat menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402.
Hal itu disampaikan Laksamana Muda Iwan Isnurwanto saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).
"Saya waktu mengawaki Nanggala pun pernah mengalami hal yang serupa namanya blackout," kata Iwan.
Saat itu, tutur Iwan, situasi blackout terjadi pada tengah malam saat dirinya sedang beristirahat di tempat tidur bertingkat.
Ia pun langsung melompat dari tempat tidur tingkat tiga tersebut Sutuasi saat itu, kata Iwan, Kapal sudah miring sekitar 45 derajat dan kondisi hanya lampu darurat yang menyala.
Seketika pula, dirinya bersama awak Kapal lainnya langsung 'merosot' ke bagian buritan Kapal.
Tak sampai disitu, Palaksa KRI Nanggala-420 tahun 2000-2005 ini pun menyebut bahwa Kapal telah terjun ke dasar laut sekitar 90 meter dalam waktu 10 detik saat terjadinya blackout.
"Posisinya adalah yang belakang ini langsung turun sampai (kemiringan,red) 45 derajat bisa lebih, langsung (turun) begini, tidak sampai dengan 10 detik itu (kapal turun,red) sampai dengan 90 meter," tutur Iwan.