Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Selasa 27 April 2021, Ulangan 24:8-9 : Setia dan Taat, Itu saja!
Itu adalah bukti Tuhan ada, dan tidak ada yang dapat mengendalikan atau mengatur Tuhan, jika Dia telah berkehendak
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di zaman Musa hingga Tuhan Yesus, umat Israel menganggap bahwa penyakit kusta adalah kutukan.
Penderitanya pun dikucilkan dan terkucilkan. Padahal, tidak juga (selalu). Ini terbukti dengan "kasus" Miryam dan Harun.
Ketika keduanya "menghina" Musa sebagai nabi (hamba) Allah, maka Miryam menanggung akibatnya.
Dia kena kusta putih. Tapi karena mereka bertobat dan mohon ampun, maka seminggu kemudian Miryam disembuhkan (Bil 12:10).
Sebenarnya, dari penyakit apapun yang menimpa seseorang, bukan karena kutukannya, tapi agar karya, kuasa dan kasih Tuhan dinyatakan atas orang itu.
Itu adalah bukti Tuhan ada, dan tidak ada yang dapat mengendalikan atau mengatur Tuhan, jika Dia telah berkehendak. Sebab yang penting adalah ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan.
Sebelum meninggal, nabi Musa, mengingatkan kembali kepada umat Israel, agar ketika mereka memasuki dan berada di tanah perjanjian, mereka harus hati-hati dengan penyakit kusta.
Masalahnya sebenarnya bukan pada masalah sakit kusta, tapi pada hal kesetiaan, ketaatan dan perbuatan baik yang harus dilakukan. Sebab, kalau mereka tidak hidup taat, maka mereka akan menerima hukuman Tuhan.
Tuhan akan menyatakan kemuliaan dan kekuasaan-Nya, antara lain dengan sakit penyakit. Termasuk sakit kusta.
Jadi yang paling penting adalah ketaatan dan kesetiaan umat kepada perintah Tuhan, yang disampaikan oleh imam-imam orang Lewi dan hamba-hamba-Nya.
Sebaliknya, hamba Tuhan tidak "bebas nilai." Artinya hamba Tuhan juga harus ada pengendalian diri dan hidup dalam ketaatan dan kesetiaan.
Jangan lupa diri dan merasa hebat, seperti kisah Harun dan Miryam yang mengatai hamba Allah (Musa). Merekapun menerima akibatnya, Miryam kena kusta.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Hati-hatilah dalam hal penyakit kusta dan lakukanlah dengan tepat segala yang diajarkan imam-imam orang Lewi kepadamu; apa yang kuperintahkan kepada mereka haruslah kamu lakukan dengan setia.
Ingatlah apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, kepada Miryam pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir." (ay 8, 9)
Apabila Tuhan menyatakan kehendak-Nya, tidak ada yang dapat menolak maupun menolong. Kita hanya boleh pasrah kepada-Nya.