Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak
Peran Dua Kapal Canggih yang Temukan KRI Nanggala, MV Swift Rescue Singapura dan KRI Rigel Perancis
Peran Dua Kapal Canggih Temukan KRI Nanggala, MV Swift Rescue Singapura dan KRI Rigel Perancis
Kapal ini dilengkapi dengan kapal selam Deep Search and Rescue Six (DSAR 6).
DSAR 6 mampu terjun ke kedalaman air, menempelkan tubuhnya ke kapal selam yang lumpuh, menyelamatkan penumpang dan membawa mereka kembali ke kapal.
Personel yang terlatih dalam pengobatan hiperbarik dapat merawat mereka.
Kapal ini juga dilengkapi dengan ruang kompresi ulang yang membantu mencegah dan mengobati penyakit dekompresi, bangsal ketergantungan tinggi delapan tempat tidur, dan ruang sakit dengan ketersediaan 10 tempat tidur.
Kapal dalam kondisi pecah di dasar laut dan dipastikan 53 prajuritnya gugur.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudho Margono mengatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021), ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.
"Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala, jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," kata Yudo dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (25/4/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KSAL: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Terbelah Menjadi 3 Bagian'
Yudo menjelaskan, kontak visual kapal selam KRI Nanggala-402 berhasil ditemukan pada pukul 9.04 WITA yang dilakukan oleh kapal MV Swift Rescue Singapura, setelah melanjutkan pencarian yang dilakukan KRI Rigel.

"Mendapatkan kontak visual pada posisi 074856, 07 derajat, 48 menit, 56 detik Selatan dan 114 derajat, 51 menit, 20 detik Timur yaitu yang tepatnya dari datum satu tadi tempat tenggelamnya dari KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 di selatan, pada kedalaman 838 meter," ujarnya.
Peran Penting KRI Rigel pada Penemuan Kapal Selam Nanggala 402 Tenggelam di Perairan Utara Bali
Profil KRI Rigel-933
KRI Rigel-933 merupakan kapal canggih yang dibuat galangan kapal OCE Les Sables d’Olonne, Perancis.
Dikutip dari majalah Cakrawala Edisi 426 Tahun 215 milik TNI AL, nama Rigel diambil dari istilah astronomi sebagai bintang kedua yang paling bercahaya di rasi bintang, yakni Orion (Waluku).
Orion berwarna biru keputihan dan memiliki kekuatan cahaya sekitar 117 ribu kali luminositas matahari dengan diameter 74 kali matahari.