Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

KISAH Sertu Bambang Prianto Awak KRI Nanggala-402, Tolak Tawaran Kuliah Demi Jadi Tentara

Bambang Prianto merupakan seorang prajurit yang dinyatakan gugur bersama 52 awak KRI Nanggala-402.

Editor: Ventrico Nonutu
Kolase Tribun Manado / Istimewa
Para kakak kandung Sertu Bambang Prianto menunjukan foto adiknya berharap Kapal Selam KRI Nanggala-402 di rumahnya Kampung Ngadirejo RT 30 RW 42, Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Sabtu (24/4/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Bambang Prianto, awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam.

Bambang Prianto merupakan seorang prajurit yang dinyatakan gugur bersama 52 awak KRI Nanggala-402.

Kakak kandunnya, Sri Rahayu mengisahkan Bambang Prianto memang bercita-cita untuk menjadi tentara.

Baca juga: Pesan dari Komandan KRI Nanggala-402: Letkol Laut Heri Oktavian Mengeluhkan Kondisi Kapal

Baca juga: KISAH 3 Istri Awak KRI Nanggala-402: Sedang Hamil, Setia Kirim Pesan, hingga Berharap Suami Pulang

Bahkan, di ujian ke-3, pria asal Sragen baru dinyatakan lolos hingga menjadi seorang anggota TNI.

Menurut dia, adiknya itu setelah lulus dari SMA memang bercita-cita jadi tentara.

"Ayahnya dulu sudah menawarkan untuk kuliah tapi ditolak. Dia lebih memilih jadi tentara," kata kakak kandung Bambang, Sri Rahayu kepada Tribun Solo. 

Namun upayanya untuk menjadi anggota TNI AL tidak berjalan mulus.

"Dia tiga kali mendaftar jadi tentara. Pendaftaran yang pertama dan kedua dia enggak diterima.

Baru di pendaftaran ketiga dia diterima jadi TNI AL," imbuhnya.

Sosok Sertu Bambang Prianto anggota TNI Angkatan Laut (AL) di mata keluarga adalah orang yang keras.

"Tapi kerasnya untuk kebaikan," ucap Sri Rahayu.

Sertu Bambang Prianto adalah anak ke enam dari enam bersaudara.

"Karena dia anak bungsu maka paling disayang oleh orang tuanya sehingga kami kakak-kakaknya juga ikut sayang dengan dia," terangnya.

Bambang juga pernah tercatat sebagai anggota kelompok pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sragen.

Paman Sertu Bambang, Sutrisno mengungkapkan mendiang pernah menjadi anggota kelompok pencak silat tersebut selama 3 tahun pada medio 1990-an.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved