Berita Sitaro
Sejumlah Kelompok Gelar Pembersihan Sampah di Pesisir Pantai dan Hutan Mangrove Kapeta Siau
Keberadaan sampah-sampah plastik yang ada di sepanjang pesisir pantai Kapeta, menuai perhatian dari sejumlah kelompok pecinta alam di Siau
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Keberadaan sampah-sampah plastik yang ada di sepanjang pesisir Pantai Kapeta, termasuk di area hutan mangrove Kecamatan Siau Barat Selatan (Sibarsel) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, menuai perhatian dari sejumlah kelompok pecinta alam di Siau.
Langkah cepat pun langsung diambil oleh para anggota kelompok dengan melakukan pembersihan di sepanjang kawasan pesisir pantai dan kawasan hutan Mangrove Kampung Kapeta, Kecamatan Sibarsel, Sabtu (24/04/2021).
Proses pembersihan dengan menggunakan peralatan seadanya itu melibatkan anggota kelompok Komunitas Pecinta Alam Sitaro (Kompas), Karangetang Creative Community (KKC) serta Pemuda Kampung Kapeta.
Baca juga: Ikatan Cinta 25 April 2021: Hasil Tes DNA Keluar, Ekspresi Aldebaran Syok, Reyna Anak Roy?
Baca juga: Istri Syok Lihat Bukti Suami Selingkuh dengan Sesama Jenis, Padahal Baru Dua Bulan Menikah
Baca juga: KENANG Kebiasaan Suami Sebelum Bertugas, Istri Awak KRI Nanggala: Mungkin Anak-anak Sudah Mengerti
Aksi peduli lingkungan itu dimulai Sabtu pagi sekira pukul 10.00 Wita dengan mengambil titik awal di sisi utara Pantai Kapeta.
Menurut Koordinator Kompas, Buyung Mangangue, sekira 15 anggota kelompok melakukan penyisiran dan menyasar sampah-sampah plastik di sepanjang daerah pesisir pantai.
"Panjang area yang kita sisir untuk mengangkat sampah plastik hampir empat kilometer," kata Mangangue, Minggu (25/04/2021).
Sepanjang area tersebut, Mangangue bilang banyak ditemukan beragam jenis sampah, khususnya yang terbuat dari bahan plastik.
Baca juga: Pemkot Tomohon Buka Peluang Kembali Adanya Rekrutmen Tenaga Kontrak
Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Akui Genosida Armenia oleh Kesultanan Ottoman Setelah Telepon Erdogan
Baca juga: Chord Gitar Pelangi - Boomerang - Chords dan Lirik Pelangi di Seberang Rencana Aku Berdiri
Selain sampah rumah tangga dari daerah sekitar, banyaknya sampah plastik diduga merupakan hasil kiriman pasca cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sitaro dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
"Sampah yang kita kumpul langsung dibakar di sekitar lokasi pembersihan," ungkap Mangangue.
Dari pembersihan itu, ia menyebut sedikitnya terkumpul sampah plastik sebanyak 30 karung beras berukuran 25 kilogram.
"Kami sudah tidak sempat mengukur berat sampah hasil pembersihan. Yang pasti terkumpul sekitar 30 karung beras ukuran 25 kilogram," ujarnya.
Baca juga: Sebanyak 240 TNI AD Dan US Army Bakal Lakukan Latihan Bersama di Sulut
Baca juga: Tragedi Kapal Selam PNS Ghazi, Hantam Dasar Laut Lalu Meledak, 90 Orang Tewas, Perang Indo-Pak Pecah
Baca juga: Potret Rumah Baru Arya Saloka dan Putri Anne, Bandingkan dengan Istana Aldebaran di Ikatan Cinta
Selain bentuk kepedulian dari para pemerhati lingkungan, kegiatan yang banyak menuai apresiasi masyarakat ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi tahun 2021 yang jatuh pada tanggal 24 April lalu.
"Apalagi hari bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia saat ini," sebutnya.
Ia berharap, aksi bersih-bersih sampah yang sering dilakukan ini bisa mendorong semangat dari banyak pihak untuk lebih peduli dengan persoalan lingkungan hidup, khususnya masalah sampah.

Baca juga: Oma Nathalie Holscher Akui Sudah Siapkan 4 Pengacara, Tinggal Menunggu Waktunya
Baca juga: Istri Syok Lihat Bukti Suami Selingkuh dengan Sesama Jenis, Padahal Baru Dua Bulan Menikah
Baca juga: Ikatan Cinta 25 April 2021: Hasil Tes DNA Keluar, Ekspresi Aldebaran Syok, Reyna Anak Roy?
"Termasuk juga soal kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.