Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minut

Kisah Milenial Desa Lembean Minut: Keliling Dunia hanya Dengan Main Kolintang, Pukau Pejabat Serbia

"Seingat saya, sudah empat negara saya pergi," kata Ivan, pemain melodi di grup musik Fantastik Primavista.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Grup kolintang Fantastik Primavista beruntung punya keahlian main kolintang. Berkat keahlian itu, mereka bisa keliling dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Ke luar negeri adalah salah satu hal yang diimpikan banyak orang. 

Demi memenuhi impian tersebut, orang bekerja keras dan rajin menabung.

Ada yang bisa mewujudkannya. Ada yang tidak, meski telah berusaha keras.

Para pemuda Desa Lembean, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minut, Provinsi Sulut yang tergabung dalam grup kolintang Fantastik Primavista beruntung punya keahlian main kolintang.

Berkat keahlian itu, mereka bisa keliling dunia. Di usia yang sangat belia pula. Masih belasan tahun. 

"Seingat saya, sudah empat negara saya pergi," kata Ivan, pemain melodi di grup tersebut pada Tribun Manado Jumat (23/4/2021) di kantor Bupati Minut. 

Steve Tuwaidan, sang pelatih mengatakan, mereka keluar negeri untuk memenuhi undangan mentas.

Seingatnya ada empat negara yang kerap mereka kunjungi. Yakni Rusia, Australia, Serbia serta Jepang. 
Ungkap dia, para milenial kampung ini bak selebriti di luar negeri.

"Mereka kagum dengan penampilan kami. Kami dielu elukan," ujar dia. 

Pernah, ia mengingat, mereka tampil dalam acara sangat megah di Serbia. Dari pengisi acara, mereka jadi bintang utama.

"Saya rasanya merinding ingat pengalaman itu," ujar dia. 

Dielu-elukan di luar negeri, para musisi kolintang malah dipandang sebelah mata di negeri sendiri. 

Banyak yang menganggap mereka hanyalah buang waktu dan melakukan aktivitas tanpa jaminan masa depan.

"Ini hal yang sangat ironis. Tapi para milenial di sini tak henti mengembangkan kolintang. Mereka terlanjur cinta kolintang," kata dia.

Sebut dia, para pemain kolintang tersebut berlatih sejak kecil. Mereka dipengaruhi suasana kolintang di desa wisata itu.

"Ada yang ikut orang tuanya, ikut kakaknya atau pamannya dan menjadi nusisi kolintang," kata dia. 

Menurutnya musisi kolintang di Minut kini sangat banyak. Semuanya milenial.

"Ada sekira 50 grup musik kolintang," kata dia. 

Jesica Koloay, penyanyi kolintang mengaku bangga dapat bargabung dengan grup musik kolintang dan keliling dunia. 

Ungkap dia, kelebihan kolintang adalah musik tradisional yang dapat mengejar modernisasi.

"Kolintang dapat memainkan lagu barat dan rock. Ini yang membuat kolintang punya masa depan cerah," katanya. 

Bupati Minut Joune Ganda mengatakan Kolintang pas untuk dipromosikan ke pentas dunia. 

"Kolintang bisa mainkan musik mana saja dan berkolaborasi dengan alat musik mana saja," katanya.

Ungkap Joune, kolintang akan jadi elemen penting dalam promosi Likupang sebagai daerah pariwisata super prioritas. (art) 

BMKG Keluarkan Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Kepulauan Talaud

5 Populer Kemarin, dari Anak 2 Jenderal Bertunangan, Albert Mutilasi Ibunya, hingga Sosok Heri

Bahas soal Nathalie Holscher, Sule: Saya Sangat Berat Sekali untuk Berkomentar

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved