Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak
67 Jam Hilang, Keadaan Kru Dipertanyakan, Mantan Komandan Ungkap Fakta Alat Keselamatan KRI Nanggala
Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 Letkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamatan berstandard internasional.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sampai saat ini Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus berjibaku mencari kapal selam KRI Nanggala 402 yang belum ditemukan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan sampai saat ini Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) kapal selam KRI Nanggala 402 yang belum ditemukan.
Julius mengatakan saat ini Tim SAR hanya butuh waktu untuk menemukan titik keberadaan kapal selam yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali sejak Rabu (21/4/2021) tersebut.
Baca juga: TERKINI: KRI Pulau Rimau Temukan Daya Kemagnetan Tinggi di Kedalaman 100 Meter, Diduga KRI Nanggala
Ia juga mengatakan saat ini tim SAR baik dari TNI maupun instansi lain sudah mengerahkan seluruh peralatan dan kemampuan yang ada.
Dengan tenggat waktu yang ada yang tinggal beberapa jam lagi, seberapa amankah alat keamanan dan keselaman di KRI Nanggala 402?
Mantan Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 yaLetkol Laut (P) Ansori mengatakan kapal tersebut memiliki alat keselamatan berstandard internasional.
Ansori memastikan jumlah alat keselamatan di kapal selam yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali sejak Rabu (21/4/2021) tersebut sama dengan jumah personel yang on board di kapal tersebut.
Hal teresebut disampaikan Ansori saat konferensi pers pada Jumat (23/4/2021).
"Jadi di kapal selam sudah lengkap dan sesuai dengan standard internasional yang diberlakukan kepada seluruh kapal selam di dunia. Jadi seluruh peralatan di sini disesuaikan dengan jumlah personel yang on board di dalam kapal selam. 53 ya seluruh peralatan sejumlah 53.
Jadi kalau ada personel on board yang lain selain yang 53 maka personel kapal selam yang ada di situ otomatis akan dikurangi karena akan disesuaikan dengan jumlah peralatan keselamatan yang ada di salam kapal selam," kata Ansori.
Baca juga: Kabar Terbaru, 21 KRI Dikerahkan Untuk Mencari Kapal Selam KRI Nanggala 402, Ada yang Canggih
Kepala Kamar Mesin 402 Mayor Laut (Tek) Ignatius juga mengatakan di dalam operasi kapal tersebut terdapat dua prosedur keluar darurat yakni rush escape dan tower escape.
Rush escape, kata dia, adalah prosedur keluarnya awak dari kapal selam apabila kapal di dalam pressure hull terjadi flooding atau air di luar badan kapal masuk ke dalam badan kapal.
"Tower escape, atau yang dilaksanakan dengan menggunakan baju MK XI tersebut. Jadi ini dilaksanakan apabila kapal tersebut tidak ada kebocoran. Atau pressure hull tersebut masih dalam kondisi baik namun tidak bisa dipertahankan daya apungnya," kata Ignatius.
Kadispenal: Kesulitan Teknis dalam Pencarian KRI Nanggala 402 Belum Ada