Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

UPDATE Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, KRI REM Deteksi Pergerakan di Bawah Air

Update Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak dapat Anda ikuti di portal tribunmanado.co.id.

Editor: Alexander Pattyranie
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana saat Kapuspen TNI memberikan kepada awak media di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kamis 22 April 2021 - UPDATE: 5 KRI dan 1 Heli Dikerahkan Dalam Pencarian Kapal Selam Nanggala-402 di Perairan Bali 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANGUPURA - Update Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak dapat Anda ikuti di portal tribunmanado.co.id.

Saat ini TNI Kerahkan 5 Kapal Perang dan 1 Helikopter.

TONTON JUGA :

Hal itu diungkapkan Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad, Kamis (22/04/2021).

Kapal Selam KRI Nanggala-402 kurang lebih sekitar 60 mil dari utara perairan Bali, pada pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 melaksanakan penyelaman.

Kemudian KRI Nanggala-402 pukul 04.00 WIB melaksanakan penggenangan peluncur torpedo, bukan rudal.

Pada pukul 04.25 WIB merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala saat Komandan Gugus Tugas Latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

"Di situlah komunikasi dengan Nanggala-402 terputus, dan pihak TNI Laut khususnya sudah mengerahkan berbagai KRI untuk membantu pencarian dan untuk memastikan keadaan yang sebenarnya dari KRI Nanggala-402," tegas Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad, dalam press conference di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai mengenai hilang kontaknya KRI Nanggala-402, Kamis 22 April 2021.

Indonesian frigate KRI <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/raden-eddy-martadinata' title='Raden Eddy Martadinata'>Raden Eddy Martadinata</a> (331) underway in the South China Sea on 21 May 2018 (180521-N-IX266-001).JPG

Foto : KRI Raden Eddy Martadinata (331). (Wikipedia/U.S. Navy photo/Released)

Mengenai temuan tumpahan minyak dan bau solar di beberapa lokasi yang berbeda, visual tersebut terlihat secara visual oleh KRI REM ( Raden Eddy Martadinata) dan juga melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot lalu kontak tersebut kemudian hilang.

"Temuan-temuan itu masih tidak cukup data untuk mengindentifikasi kontak yang dimaksud kapal selam. Jadi saya tegaskan kembali berbagai temuan itu belum bisa digunakan sebagai dasar bahwa kedudukan atau lokasi dari KRI Nanggala-402," imbuhnya.

Saat ini ada lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencairan dengan kekuatan lebih dari 400 personel, KRI Rigel-933 saat ini sedang bergerak.

Kemudian juga terdapat penawaran bantuan dari negara sahabat seperti Singapura berupa kapal Swift Rescue diperkirakan tiba di lokasi pada tanggal 24 April, Malaysia menawarkan kapal rescue Mega Bakti akan tiba pada tanggal 26 April.

Selain itu juga tawaran bantuan pencarian datang dari Basarnas, KNKT dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Kelautan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved