Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak
KABAR TERKINI Hilangnya KRI Nanggala 402: KRI REM 331 Laporkan Deteksi Pergerakan di Bawah Air
Kapuspen TNI mengakui, KRI REM 331 yang turut dalam pencarian sempat melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air
"Operasi pencarian itu sendiri sudah dimulai sejak kemarin sesaat setelah KRI Nanggala tidak muncul ke permukaan sesuai jadwal latihan," ujar Kapuspen TNI, Mayjen TNI Achmad Riad.
Kapuspen TNI mengakui, KRI REM 331 yang turut dalam pencarian sempat melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knots.
"Namun, kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," jelasnya.
• Nama-nama 53 Orang di KRI Nanggala yang Hilang Kontak, 49 ABK, 1 Komandan Satuan, 3 Personel Arsenal
2. Soal Temuan Tumpahan Minyak
Kapuspen TNI menyampaikan, terdapat temuan tumpahan minyak dan bau solar di beberapa lokasi yang berbeda.
Temuan tersebut terlihat secara visual oleh Helly Panther HS-4211 pada posisi 07o 49' 74" LS, 114o 50' 78" BT pada radius 150 m.
Selain itu, KAL Bawean (lokasi tidak tercatat) dan KRI REM 331 juga menemukan adanya tumpahan minyak.
"Namun dari temuan tersebut belum dapat disimpulkan sebagai bahan bakar kapal selam," ujarnya.
3. Pencarian Libatkan Kapal Penyelamat dari Luar Negeri
Guna membantu pencarian KRI Nanggala 402, TNI melibatkan dua kapal penyelamat dari negara sahabat, yakni Singapura dan Malaysia.
Mayjen TNI Achmad Riad mengungkapkan, dua negara sahabat, Singapura dan Malaysia, telah menawarkan bantuan dengan mengerahkan kapal penyelamat yang akan segera tiba di Bali.
Singapura, lanjut Riad, akan mengerahkan kapal Swift Rescue yang rencananya akan tiba pada 24 April 2021.
Sementara, Malaysia akan mengerahkan kapal rescue Mega Bakti yang akan tiba pada 26 April 2021 mendatang.
"Penawaran bantuan dari negara sahabat yang pertama dari Singapura berupa kapal Swift Rescue."
• Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang saat Otorisasi Peluncuran Torpedo, Panglima TNI: Layak Operasi
"Kapal ini penyelamat kapal selam yang mengalami kendala di bawah air. Swift Rescue ini diperkirakan akan tiba di lokasi pada 24 April."