Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Selam Nanggala Hilang

Istri Guntur Ari Prasetyo Kru KRI Nanggala 402 Bergetar, Ungkap Percakapan Terakhir, 'Dek Doain'

Istri seorang kru KRI Nanggala 402 Guntur Ari Prasetyo bercerita komunikasi terakhir dengan suaminya.

Editor: Alpen Martinus
Istimewa/Anna bakker
Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang kehilangan kontak 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Keberadaan kapal selam KRI Nanggala 402 belum diketahui. Tim gabungan masih melakukan pencarian.

Kabar tersebut sudah sampai di keluarga para kru kapal selam.

Tangis pun pecah, mereka kini menantikan kabar dari keluarga mereka.

Istri seorang kru KRI Nanggala 402 Guntur Ari Prasetyo bercerita komunikasi terakhir dengan suaminya.

Baca juga: AKP SR Penyidik KPK yang Diduga Peras Wali Kota Tanjungbalai, Ali Fikri : Pelanggaran Etik

Sebelum berlayar menggunakan kapal selam KRI Nanggala 402,

Guntur Ari Prasetyo sempat video call dengan istrinya, Berda Asmara.

Saat video call, Guntur Ari Prasetyo sempat meminta didoakan oleh Berda Asmara.

Berda Asmara menceritakan suaminya, Guntur, sempat enggan berangkat tugas.

"Gak mau gitu berangkat layar kemarin itu,

tapi gimana lagi karena sudah tugasnya dan harus dilaksanakan ya sudah,

Baca juga: Sosok Miha Nika Bule Rusia Pelaku Video Mesum di Gunung Batur, Ternyata Artis Film Dewasa

saya cuma bisa motivasi aja, Bismillah," kata Berda Asmara.

Berda sendiri tak mengetahui pasti alasan Guntur sempat tak mau

berangkat berlayar menggunakan kapal selam KRI Nanggala 402.

"Kan saya juga gak tau, mungkin sudah ada rasa, pokonya saya cuma,

suami saya juga jarang bercerita apalagi kalau tentang kondisi kapal jarang bercerita," kata Berda.

Berda mengatakan suaminya pergi pada Senin (19/4/2021).

Baca juga: Rekam Jejak Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang, Buatan Jerman 1979, Buat KRI Rakata Tenggelam

"Terkahir komunikasi hari senin pagi, dari sini jam 7, 'dek doain', 'iya pokonya selamat'," kata Berda dengan suara bergetar.

Berda Asmara lalu berpesan agar Guntur menghubunginya lewat video call sebelum berangkat berlayar.

"Terus saya pesan 'nanti kalau berangkat telepon yah',

senin jam setengah 9 itu video call," kata Berda.

Menurut Berda Asmara, Guntur Ari Prasetyo memang selalu

menghubunginya lewat video call bila akan berangkat berlayar.

"Jadi selalu kalau mau berangkat layar itu video call, 'dek aku berangkat, doain',

'iya ta doain cepet pulang hati-jati'," kata Berda.

Rupanya video call itu menjadi komunikasi terakhirnya dengan Guntur Ari Prasetyo.

Berda sendiri baru mengetahui kabar kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak lewat grup WhatsApp.

"Terkahir komunikasi video call itu, sampai sekarang baru tahu

kemaren informasi habis buka puasa saya baca grup ibu-ibu KRI Nanggala itu saya kaget, " kata Berda.

Melansir Surya, Berda menceritakan, pergi berlayar menjadi agenda rutin suaminya.

Hampir tak ada firasat apapun yang disampaikan suaminya pada pertemuan awal pekan ini.

Serda Guntur menjadi menjadi salah satu teknisi mesin yang ada Kapal Selam KRI Nenggala.

"Tiap berangkat, biasanya paling lama sekitar 1 bulan.

Pada keberangkatannya awal pekan ini, suami saya sebenarnya sempat tak ingin berangkat," katanya tanpa menyebut alasannya.

Di Kapal Selam Nanggala, Serda Guntur yang berusia 39 tahun menjadi salah satu senior teknisi mesin.

"Suami saya mengawali karier sebagai teknisi kapal di atas permukaan.

Kemudian, beliau ambil pendidikan untuk kapal selam," kata Berda.

Kini pihaknya berharap Kapal Selam Nanggala segera ditemukan.

Tiap saat ia memantau langsung melalui grup.

"Kami tiap hari berdoa. Ini tadi kami baru saja istigasah bersama istri kru lainnya melalui virtual.

Semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru selamat," katanya.

Melansir Tribunnews.com, Detik-detik hilangnya KRI Nanggala-402 ini

dibeberkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL),

Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (22/4/2021).

Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) saat latihan menembak rudal D802 dan torpedo.

02.30 WITA: Latihan dimulai.

03.00 WITA: KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter

dan persiapan penembakan torpedo, sambil didampingi sea rider.

03.00-03.30 WITA: Geladak haluan KRI Nanggala-402 masih terlihat oleh tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter.

Dalam kurun waktu ini, KRI lainnya menempati posisi untuk mengecek torpedo,

dalam hal ini adalah unsur-unsur lain yang saat itu juga sedang persiapan peluncuran torpedo.

03.46 WITA: Sea rider memonitor lampu pengenal dari KRI Nanggala-402

perlahan-lahan mulai menyelam dan tidak terlihat untuk penembakan torpedo.

03.46-04.46 WITA: Personel di permukaan terus-menerus

memanggil KRI Nanggala-402, tapi tak ada respons.

Mengetahui KRI Nanggala-402 tak merespons,

helikopter diterbangkan dari KRI Gusti Ngurah Rai untuk melakukan deteksi visual.

Namun, hasilnya nihil.

06.46 WITA: Dilakukan isyarat sub-miss atau kapal selam hilang.

Meski KRI Nanggala-402 hilang kontak,

Yudo mengungkapkan belum ada bukti autentik kapal selam buatan Jerman ini tenggelam.

Hal ini berdasarkan kronologis hilangnya KRI Nanggala-402 yang sampai saat ini masih dalam pencarian.

"Jadi sampai sekarang belum ada bukti autentik,

artinya belum terdeteksi di mana posisinya, sehingga belum kita isyaratkan untuk sub-sunk (tenggelam)."

"Ini kronologis KRI Nanggala yang sampai saat ini masih dalam pencarian," beber Yudo, dilansir Tribunnews.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Istri Kru KRI Nanggala 402 Saat Video Call Terakhir, Ungkap Curhat Guntur Sebelum Berlayar

Berita lain terkait Kapal Selam Hilang

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved