Reshuffle Kabinet
Usai Presiden Jokowi, Kini Nadiem Makarim yang Bertemu Megawati, Isu Reshuffle Mencuat
"Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau,"
TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu Reshuffle Kabinet Jokowi semakin menyeruak.
Muncul beberapa nama Menteri yang akan diganti oleh Presiden Jokowi.
Salah Satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo ternyata diam-diam bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Kini Mendikbud Nadiem Makarim yang bertemu Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan tersebut diunggah Nadiem di akun Instagram pribadinya pada Selasa (20/4) malam.
Dalam pertemuan selama dua jam itu, Nadiem mengaku berdiskusi tentang program Merdeka Belajar dan profil Pelajar Pancasila dengan pemimpin partai banteng moncong putih tersebut.
"Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau," tulis Nadiem memberi keterangan swafotonya dengan Mega.
Hasto Kristiyanto mengakui adanya pertemuan antara Jokowi dan Megawati pada10 hari lalu.
"Kalau Bu Mega kan secara periodik bertemu Pak Presiden Jokowi. Sekitar 10 hari yang lalu juga ada pertemuan itu. Secara rutin dilakukan rata-rata sekitar 3 bulan itu ada pertemuan rutin," tutur Hasto saat ditemui di Jakarta, Sabtu (10/4/2021).
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut membahas isu reshuffle dengan adanya peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Hasto menjawab pada intinya pertemuan itu membahas masalah nasional yang strategis.
Mengenai reshuffle, Hasto mengatakan PDI-P selalu menyerahkan masalah tersebut kepada Presiden Jokowi.
Musababnya, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Menurut Hasto yang terpenting DPR telah menyetujui usulan Presiden Jokowi yang hendak melebur Kemendikbud dengan Kemenristek sehingga akan memajukan riset di Indonesia.
Hasto menuturkan PDI-P mendukung langkah Jokowi tersebut sebab Megawati memandang pentingnya kedudukan riset dalam proses memajukan Indonesia.