Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Kisah Scott Alfaz Anak Jalanan Sukses Raih S2 di Eropa, Didiagnosis HIV, Disumpahi Guru SMP

Alfaz mengaku, dulu ia sempat disumpahi oleh guru SMP nya sendiri karena kelakuannya saat masih remaja.

Editor: Alpen Martinus
TikTok @scotchandsoba
Guru SMP Alfaz menyumpahinya kelak ia akan menjadi sampah masyarakat, namun kini dirinya berkesempatan kuliah S2 di Eropa 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Sebuah umpatan atau sumpah serapah yang tidak baik dari seseorang untuk kita bisa diubah menjadi berkat.

Jika hal tersebut dijadikan motivasi untuk terus maju.

Hal tersebut juga yang dilakukan oleh Scott Alfaz. Mengubah sumah serapah jadi berkat.

Pemuda bernama Scott Alfaz mendadak viral di media sosial.

Baca juga: Simak Amalan dan Doa Khusus Para Jomblo, Niatkan Insyaalah Dapat Jodoh

Di mana ia mengunggah video melalui akun TikTok @scotchandsoba,

yang mengisahkan dirinya pernah disumpahi jadi sampah masyarakat.

Namun, kini Scoff Alfaz justru tengah mengenyam pendidikan S2 di Eropa.

Hingga kini, Senin (19/4/2021) telah ditonton sebanyak 2,9 juta kali dan disukai oleh 416 ribu pengguna TikTok.

Dikutip dari Tribunnews, dalam video pengunggah juga menuliskan sebuah caption.

Baca juga: Hotma Sitompul Buka Pintu Maaf Untuk Desiree, Datang dan Minta Maaflah, Cium Tangan, Cium Kaki

"Sempet cerita kalo guru SMP gue pernah nyumpahin gue bakal jadi sampah masyarakat.

Sebenernya enggak cuman dia, sodara gue pun juga pernah nyumpahin

saking capek nyari gue berbulan-bulan enggak balik ke rumah."

"Tapi walaupun gue keras kepala, gue inget kalo lagi menyendiri gue suka ngayal dan mimpi.

Kayak pas cabut ke Jogja abis ngompreng seharian, gue sempet ngayal

pas ngamen buat nyari makan malem ngelewatin gedung megah banget di Jalan Kaliurang.

Baca juga: Sosok Jendral TNI M Jusuf, Pria Bugis yang Berani Gebrak Meja di Depan Soeharto

Someday gue harus ada di gedung itu."

"Satu tahun kemudian, walaupun gue lupa pernah ngayal,

ternyata Tuhan masih inget sama mimpi gue.

Alhamdulillah, Puji Tuhan keterima jalur undangan di FH UGM."

"Tapi mimpi nyaris sirna, saat awal-awal kuliah gue didiagnosis HIV.

Badan gue drop, mental drop, nilai juga drop IPK jadi 3,0. Tapi Tuhan yakin kalau gue kuat.

Walaupun semua orang mencibir dan ragu sama gue (termasuk gue sendiri udah mulai ragu)."

"Walaupun sekali lagi gue pernah mimpi, tapi Tuhan inget sama mimpi gue ngelihat salju dan ngelihat Eiffel.

Siapa yang nyangka, gue yang dulu sampe di jalan buat makan aja kadang bingung,

tiba-tiba dikasih kesempatan kuliah S2 di Eropa."

"Gue enggak dendam sama orang yang dulu mencibir atau ngerendahin gue.

Justru mau bilang makasih udah memotivasi gue sampe di titik sekarang," tulisnya.

Ingin Mengingatkan Orang untuk Tidak Menilai Seseorang dari Tampilan Luarnya

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama Scott Alfaz mengaku,

video tersebut dibuatnya dengan tujuan untuk berbagi pengalaman dan mengingatkan orang lain.

Agar tidak gampang menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya saja.

"Untuk berbagi pengalaman dan mengingatkan orang-orang agar

enggak gampang menilai seseorang dari tampilan luarnya," kata Alfaz kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/4/2021).

Alfaz mengaku, dulu ia sempat disumpahi oleh guru SMP nya sendiri karena kelakuannya saat masih remaja.

Guru SMP Alfaz menyumpahinya kelak ia akan menjadi sampah masyarakat.

Tak hanya guru SMP saja, banyak juga saudara Alfaz yang berpikir demikian.

Hal itu dikarenakan kenakalan Alfaz sewaktu remaja dan juga dulunya ia malas belajar.

Apapun Latar Belakang Seseorang Tetap Berhak Mendapatkan Akses Pendidikan Lebih Tinggi

Meski pernah disumpahi akan menjadi sampah masyarakat, tapi Alfaz tak menggubrisnya.

Justru perkataan gurunya itulah yang menjadi titik balik dalam hidupnya.

Alfaz menjadi termotivasi untuk membuktikan kepada orang-orang.

Bahwa apapun latar belakang seseorang tetap berhak mendapatkan akses pendidikan yang lebih tinggi.

Termasuk untuk bisa berkontribusi kepada masyarakat.

"Pengen ngebuktiin ke orang-orang, kalau apapun latar belakang kita tetep berhak terhadap

akses pendidikan lebih tinggi dan bisa berkontribusi kepada masyarakat," tegas pria asal Jakarta ini.

Belum Berjumpa Lagi dengan Gurunya

Alfaz menuturkan, hingga kini belum bisa bertemu lagi dengan guru SMP-nya tersebut.

Jangankan bertemu, kabar terbaru mengenai gurunya itu pun Alfaz tak mengetahuinya.

Namun ia mengaku masih mengingat jelas momen saat itu.

"Belum pernah berjumpa lagi dan belum tau gimana kabarnya sekarang.

Tapi masih ingat jelas gimana momentnya pada waktu itu," tutur Alfaz.

Jika diberikan kesempatan untuk bertemu dengan gurunya, Alfaz tak ingin balas dendam.

Justru ia ingin berterimakasih, karena berkat kata-kata yang telah dilontarkan gurunya itu,

Alfaz bisa termotivasi menjadi manusia yang lebih baik.

"Terima kasih sudah memotivasi saya menjadi manusia lebih baik dan berusaha membuktikan

kalau omongan anda kepada saya tidaklah benar. Semoga sehat dan bahagia selalu," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sumpah Serapah Gurunya Waktu SMP Jadi Motivasi, Scott Alfaz Malah Berhasil Lulus S2 di Eropa

Berita lain terkait anak jalanan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved