Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Leo Soputan Meninggal

Kisah Tim Perunggu PON 1996 Sulut yang Dikapteni Leo Soputan, Hendra: Selamat Jalan Sahabat

Diketahui, tim sepakbola PON XIV adalah yang paling hebat sejauh ini dalam sejarah keikutsertaan di Sulut dalam arena PON. 

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Tim Perunggu PON 1996 Sulut yang Dikapteni Leo Soputan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Bak petir di siang bolong. Itulah reaksi eks punggawa tim "perunggu" sepakbola PON XIV 1996 Jakarta mendengar kabar kematian Leo Soputan

"Sepak bola Sulawesi Utara berduka Selamat jalan kawanku...Leo Soputan PON XIV 1996 Jakarta pemain belakang tangguh bersama Alm. RAHMAN BEREKI...Sejarah bole torang buat untuk sepakbola Sulawesi Utara Medali Perunggu...Penuh dedikasi...tanggungjawab... berkarakter...RIP.... kawan leo...Dua stoper tangguh kuat.. bersama alm.rahman bereki selalu membuat striker lawan takut.... membuat penjaga gawang hendra pandeynuwu  lebih percaya diri...Dan torang lakukan terbaik buat daerah Sulut... bersama berlatih kurun waktu 2 tahun 1995 1996...Dengan hasil membanggakan masyarakat SULUT...Selamat jalan Pahlawan Sepakbola Sulawesi Utara... KAU ADALAH LEGEND...Apa yang Tuhan buat baik ada Nya Terpujilah nama Tuhan," begitu tulis Hendra Pandeynuwu, salah satu rekan Leo saat membela tim PON XIV 1996 Jakarta. 

Asisten Pelatih Sulut United, Akira Leo Soputan berpulang.
Asisten Pelatih Sulut United, Akira Leo Soputan berpulang. (Istimewa/Kolase Tribun Manado)

Diketahui, tim sepakbola PON XIV adalah yang paling hebat sejauh ini dalam sejarah keikutsertaan di Sulut dalam arena PON. 

Mereka berhasil meraih medali perunggu. Leo adalah kapten tim kala itu.

Tak diunggulkan, Tim Sulut di bawah asuhan pelatih Arie Kussoy tampil trengginas dengan mengalahkan Aceh, Sumut, Sulsel serta Jawa Timur

Alumnusnya banyak yang jadi pemain hebat. Seperti Stenly Mamuaya, Allen Mandey, Arifin Adrian, Hendra Pandeinuwu, Johan Heydemans, Denny Lumintang, Izak Fatari, Frangky Mananohas, Stevy Kussoy dan lainnya.

Asisten Pelatih Sulut United, Leo Soputan masih sempat melatih tim dua pekan lalu.
Asisten Pelatih Sulut United, Leo Soputan masih sempat melatih tim dua pekan lalu. (Istimewa/dok. Sulut United)

Hampir semua masuk Persma Manado. Hanya Leo yang berbeda. Dirinya bergabung dengan Pelita Jaya.

Kemudian Persita Tangerang. Di Persita, ia termasuk salah satu Stopper terbaik.

Dalam pertandingan melawan Persebaya, ia berhasil mematikan bomber maut saat itu Jacksen Tiago. 

Anggota DPRD manado Hengky Kawalo juga merasa kehilangan Leo.

Hengky dan Leo dulunya tergabung dalam Sulut Selection yang merupakan tim embrio PON 1996.

"SELAMAT JALAN " LEO SOPUTAN " TUHAN SUMBER PENGHIBURAN BAGI KELUARGA YANG DITINGGALKAN," tulis Hengky.

Meninggal di Jakarta

Dirga Lasut dan Coach Leo Soputan dalam sebuah kesempatan latihan di Stadion Klabat Manado beberapa waktu lalu.
Dirga Lasut dan Coach Leo Soputan dalam sebuah kesempatan latihan di Stadion Klabat Manado beberapa waktu lalu. (Istimewa.)

Leo Soputan meninggal di Jakarta, Senin (19/04/2021) pagi ini. Sebelumnya ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepergian Leo yang semasa aktif bermain di posisi stopper itu begitu tiba-tiba.

Kabar meninggalnya Leo mengagetkan tim Sulut United yang yang tengah bersiap menghadapi dimulainya Liga 2.

Asisten Pelatih Sulut United, Leo Soputan masih sempat melatih tim dua pekan lalu. (Istimewa/dok. Sulut United)
Kapten Sulut United, Dirga Lasut adalah salah satu yang paling kehilangan.

Ia punya hubungan spesial dengan Coach Leo. Di tangan Leo dan Pelatih Ricky Nelson, Dirga seolah menemukan kembali sentuhan emasnya.

"Kita tidak sangka secepat ini. Kami turut berduka atas kepergian coach," kata Dirga mewakili rekan-rekan pemain, Senin pagi.

Dirga bilang, apa yang terjadi adalah kehendak yang Maha Kuasa.

"Hidup dan mati diatur Tuhan. Torang semua kehilangan. Tidak bisa berkata-kata," jelas mantan punggawa Timnas Indonesia U-23 ini.

Asisten Pelatih Sulut United, Akira Leo Soputan berpulang. (Istimewa/Kolase Tribun Manado)
Pemain asal Tomohon ini punya banyak kesan terhadap Leo. Keduanya memang dekat.

Keberadaan Leo sebagai asisten pelatih menjadi salah satu faktor Dirga betah bersama Sulut United.

Dirga memang rekrutan Leo. Sewaktu awal pembentukan tim Sulut United, Leo tahun 2019 lalu, Leo dipercaya manajemen memimpin pembentukan tim.

Nama Dirga berada di urutan atas pemain  prioritas. Selain putra Sulut, Leo percaya kualitas mantan gelandang Persmin Minahasa itu.

Bagi Dirga, sosok Leo adalah pribadi yang sopan. Ia memposisikan diri sebagai teman para pemain.

"Ia sopan. Bagi kami yang muda-muda, ia pribadi yang jadi panutan. Ia memang legenda," kata Dirga.

Catatan karir Leo memang layak menabalkannya sebagai legenda sepakbola Sulut. Bahkan mungkin nasional.

Setelah dari Persma Manado, Leo meniti karir di sejumlah klub ternama Tanah Air.

Beberapa di antaranya, Persita Tangerang dan Arema Malang. (ndo/art/tribunmanado.co.id) 

Leo Soputan di Mata Pemain, Kapten Sulut United Dirga Lasut: Dia Legenda, Panutan  Kami

Rencana Reshuffle Kabinet, 3 Catatan Penting dari Yusa Farchan, Sebut Nadiem Tak Punya Visi Jelas

Kepala Sakit Sebelah Kiri, Penyebab Karena Kurang Tidur dan Makanan Tertentu

Berita tentang Leo Soputan Berpulang lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved