Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Maut

Kereta Api Tergelincir, 60 Mobil Ambulans Dikerahkan, 11 Orang Tewas, 100 Luka-luka

Dikabarkan ada 4 gerbong kereta tergelincir dan anjlok di kota Banha di Provinsi Qalyubia di utara Kairo.

Editor: Aldi Ponge
AP Photo/Tarek Wagih
Sebuah kereta penumpang tergelincir dan anjlok di dekat Banha, Provinsi Qalyubia, Mesir, Minggu (18/4/2021). Sebanyak 8 gerbong dilaporkan anjlok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 11 orang tewas dalam kecelakaan kerata api pada pada Minggu (18/4/2021)/

Kereta api yang anjlok di utara Kairo, Mesir ini juga menyebabkan 100 orang luka-luka.

Peristiwa terjadi saat kereta api sedang bertolak dari Kairo menuju Mansoura, kota di kawasan delta Sungai Nil.

Dikabarkan ada 4 gerbong kereta tergelincir dan anjlok di kota Banha di Provinsi Qalyubia di utara Kairo.

Melansir The Associated Press, Minggu (18/4/2021), Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan, setidaknya 98 orang mengalami luka patah tulang, robek dan memar dalam kecelakaan kereta tersebut.

Sekitar 60 mobil ambulans dikirim ke lokasi kejadian, dan para korban luka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sejumlah orang tampak mengantri di rumah sakit Unibersitas Banha untuk untuk mendonorkan darah bagi para korban luka dalam kecelakaan tersebut.

Tim penyelamat masih berupaya mencari korban selamat yang kemungkinan masih terjebak di dalam gerbong kereta dan memindahkan gerbong kereta. Masih belum diketahui penyebab kecelakaan.

Harian Mesir, Ahram, melaporkan, pihak berwenang telah menahan sedikitnya 10 petugas kereta, termasuk pengemudi dan kondektur kereta, untuk menyelidiki kecelakaan kereta tersebut.

“Kami terkejut saat kecepatan kereta tiba-tiba meningkat,” kata Tarek Gomaa, salah satu korban luka.

“Setelahnya, kami saling tumpang tindih di dalam gerbong.”

Kecelakaan kereta tersebut terjadi 3 minggu setelah dua kereta penumpang bertabrakan di Provinsi Sohag dan menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai 200 orang lainnya, termasuk anak-anak.

Kecelakaan kereta kerap terjadi di Mesir, lantaran buruknya perawatan dan salah urus manajemen. Pemerintah Mesir menyatakan telah meluncurkan inisiatif renovasi dan modernisasi secara luas.

Presiden Abdel Fattah el-Sissi menyatakan pada Maret 2019 bahwa pemerintah Mesir membutuhkan dana sekitar 250 milliar pound Mesir (atau setara dengan Rp 231 triliun) untuk merombak sistem rel yang rusak.

Ratusan kecelakaan kereta dilaporkan terjadi setiap tahun. Pada Februari 2019, sebuah lokomotif tak berawak menabrak pembatas di dalam stasiun kereta utama Ramses di Kairo, hingga menyebabkan ledakan besar dan kebakaran yang menewaskan setidaknya 25 orang. Kecelakaan itu membuat menteri transportasi saat itu mengundurkan diri.

Pada Agustus 2017, dua kereta penumpang bertabrakan di luar kota pelabuhan Alexandria dan menewaskan 43 orang. Pada 2016, sedikitnya 51 orang tewas saat dua kereta komuter bertabrakan di dekat Kairo.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved