Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Leo Soputan Meninggal

Kenangan Allen Mandey Tentang Leo Soputan, sang Kapten Generasi Emas Sepakbola Sulut

Kepergian Asisten Pelatih Sulut United,  Akira Leonard Soputan menghadirkan duka sangat dalam bagi publik sepakbola Sulut

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Allen Mandey (jongkok), Leo Soputan (berdiri kiri) dan Rahman Bereki (kanan) diabadikan saat TC Tim Pra PON Sulut tahun 1996. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepergian Asisten Pelatih Sulut United,  Akira Leonard Soputan menghadirkan duka sangat dalam bagi publik sepakbola Sulut.

Dari sekian banyak orang yang merasakan kehilangan, mungkin Allen Mandey salah satu yang paling berat melepas sang stopper.

Sekitar 30 tahun lalu, keduanya pemuda yang sama-sama punya mimpi menjadi pemain sepakbola profesional.

Dua saudara sepupuan ini sama-sama gila bola. Keduanya menempa talenta sepakbola di klub lokal, Panther Bahu. Salah satu klub sepakbola ternama di Manado kala itu.

Baca juga: Sulut United FC: Almarhun Leo Soputan Sosok tegas, Disiplin dan Tanpa Kompromi

Baca juga: Terkait Namanya yang Digadang Masuk Bursa Pilkada Tomohon 2024, Begini Tanggapan SAS

Baca juga: Chord Gitar Lagu Abadikan Cinta - Caffeine, Menerangi Sepanjang Hidup Kita

Allen sedikit lebih tua dari  Leo namun keduanya sangat akrab. Bersahabat di dalam dan luar lapangan.

Saking dekatnya, Allen punya nama panggilan khusus bagi Leo, Utu'. "Tidak sangka secepat ini," ujar sang gelandang kepada Tribun Manado, Senin (19/04/2021) siang.

Allen pun mengenang masa-masa keduanya meretas mimpi sebagai pesepakbola di awal 90-an.

Sulut United FC, klub liga 2 mengeluarkan pernyataan resmi atas meninggalnya Akira Leonardo Soputan pelatih Sulut United FC, Senin (19/4/2021).
Sulut United FC, klub liga 2 mengeluarkan pernyataan resmi atas meninggalnya Akira Leonardo Soputan pelatih Sulut United FC, Senin (19/4/2021). (Istimewa)

Keduanya sama-sama, pemain binaan Panther Bahu yang dilatih ayah Leo, Dantje Soputan.

Mereka sempat terpisah tempat berlatih ketika Allen memutuskan pindah ke PS Unoson binaan sesepuh sepakbola Sulut, EA Mangindaan.

Tahun 1992, mereka dipertemukan di Persma Junior yang ikut kompetisi Suratin Cup 92 di Gorontalo. Kendati lebih muda, Leo didapuk sebagai kapten tim.

Baca juga: Fakta Hidup Soeharto, Presiden Terlama RI, Anak Petani, Jenderal Besar yang Hidup Broken Home

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 10.20 WIB, Seorang Ibu Pensiunan Guru SMA Meninggal, Korban Mau Beli Alquran

Baca juga: BLT UMKM Senilai Rp 1,2 Juta Diperpanjang hingga 2021 Cek Penerima dengan Login eform.bri.co.id/bpum

Persma Jr juara rayon Sulut tapi tim gagal berangkat ke putaran nasional karena masalah dana.

Namanya karib dan sama-sama berprestasi, keduanya kembali dipertemukan di Persma Manado (tim senior).

Kedua masuk tim yang berkompetisi di Divisi I Wilayah Timur. "Leo paling muda. Ia masuk tim tapi belum pernah dimainkan," kata mantan pemain Timnas Indonesia ini mengenang.

Selanjutnya, Persma lolos ke putaran Nasional di Kudus namun Leo tak diboyong.

Baca juga: Wabup Moktar Parapaga: Diimbau Warga Talaud Tetap Waspada Akan Cuaca Ekstrem

Baca juga: Vaksin Covid-19 di Bolsel Tersisa 10 Vial, Hanya Bisa Akomodir 100 Orang 

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pasokan Listrik Terhenti, PLN Bereaksi Cepat Upayakan Penormalan Secepatnya

Pelatih Opa EA Mangindaan, Dantje Soputan dan Syamsudin Manmalang tak membawa Leo ke Kudus. Pertimbangannya Leo masih terlalu muda.

"Dia sangat bertalenta. Masih muda tapi sudah masuk tim," kata Allen.

Sama-sama di klub, keduanya pun sama-sama masuk tim Pra PON Sulut di tahun 1995.

Di sinilah keduanya dipertemukan dengan talenta-talenta sepakbola Sulut terbaik seperti Arifin Adrian, Rahman Bereki, Stenly Mamuaya, Hengky Kawalo, Yohan Heydemans dan lainnya.

Baca juga: Sejarah Hari Kartini yang Diperingati Setiap 21 April, Berikut Kisah Perjuangannya

Baca juga: Deretan Artis Blasteran yang Jalani Puasa Ramadhan, Salah Satunya Pevita Pearce

Baca juga: Sosok Bambang Trihatmodjo Putra Soeharto, Miliki Ratusan Perusahaan, Jumlah Kekayaannya Fantastis

Tim besutan Arie Kussoy itu lolos ke PON 1996 di Jakarta. Mereka sukses meraih medali perunggu.

Leo adalah kapten tim yang sampai saat ini disebut-sebut generasi emas sepakbola Sulut.

"Dia muda tapi punya jiwa kepemimpinan. Ia mampu memotivasi pemain lainnya. Itu kenapa dipilih jadi kapten," katanya.

Leo yang bermain di posisi centre back (stopper) menggalang pertahanan solid dengan Rahman Bereki. Nama terakhir pun telah duluan berpulang beberapa tahun lalu.

Duet ini kokoh bak karang. Allen mengenal ketangguhan duet Leo-Rahman. "Sangat sulit striker lawan melewati pa dorang. Sekarang so bakudapa dorang," ujar ayah dua putra ini.

Tim Perunggu PON 1996 Sulut yang Dikapteni Leo Soputan.
Tim Perunggu PON 1996 Sulut yang Dikapteni Leo Soputan. (Istimewa.)

Sepulang dari PON, keduanya mengadu nasib di klub berbeda. Sebagian besar skuad PON direkrut masuk Persma Manado. Allen salah satunya.

Sedangkan Leo direktut tim elit ibu kota, Pelita Jaya. Sejak itu Leo melalangbuana di berbagai klub besar Tanah Air..

Selain  Pelita, Leo tercatat pernah membela Persijatim, Persita Tangerang, Persijatim, Persikota Tangerang hingga Arema Malang.

Meski tak pernah satu klub, jalinan persahabatan keduanya tetap terjalin. "Torang besar sama-sama di lapangan," kata Allen.

Baca juga: Reaksi El Barack saat Dengar soal Ayahnya Bikin Jessica Iskandar Kaget: Aku Mikirnya 10 Hari

Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Ditemukan di Desa Sawangan Minut

Baca juga: Sejarah Hari Kartini yang Diperingati Setiap 21 April, Berikut Kisah Perjuangannya

Mimpi mereka reuni terwujud. Meskipun tidak bermain lagi di lapangan hijau.

Tahun 2019, Leo pulang kampung di Manado. Ia ditunjuk sebagai Asisten Pelatih Sulut United.

Keduanya pun sering berdua. Allen masuk dalam Manajemen Sulut United.
Sayang, kebersamaan itu terlalu singkat.

Baca juga: 8 Fakta Rimar Callista, Calon Juara Indonesian Idol Special Season, Tampil Malam Ini di Grand Final

Kabar duka itu datang Senin (19/04/2021) pagi. Leo meninggal.

"Utu' orangnya pendiam tapi sangat bersahabat dengn siagan siapa saja. Mudah bergaul. Tapi kalo bacarita bola selalu serius," kata pria yang kini ASN Pemprov Sulut.

Kesan lain Allen tentang sosok Allen, Leo pribadi religius. "Dia tak pernah lupa doa dan baca Alkitab," katanya.(ndo)

Baca juga: 6 Menteri Berpeluang Diganti, Pengamat Prediksi Syahrul Limpo, Budi Karya, Termasuk yang Lengser

Baca juga: Pengamat Politik Unsrat Manado: Para Jenderal Jangan Kalah Start

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved