Berita Sulut
Ini Kata Pengamat Politik Soal Munculnya Para Jenderal Kawanua di Bursa Calon Gubernur Sulut 2024
Pengamat Politik Sulut Taufik Tumbelaka mengatakan hal tersebut harus benar-benar disosialisasikan secara komprehensif supaya mereka dapat dikenal
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: David_Kusuma
lihat foto
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait munculnya sejumlah nama yang berlatarbelakang dari TNI-Polri dalam bursa Calon Gubernur Sulut 2024.
Pengamat Politik Sulut Taufik Tumbelaka mengatakan hal tersebut harus benar-benar disosialisasikan secara komprehensif supaya mereka dapat dikenal masyarakat.
Menurutnya, dalam perjalanan politik Sulut terkait Pemilu Kepala Daerah pasca-tahun 1998 nampak lebih didominasi oleh figur dari kalangan sipil atau latar belakang non-TNI dan Polri sebagai pemenang.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Pemilu Gubernur, tapi juga Bupati dan Wali kota yang ada di Sulut.
Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Bantu 100 Alkitab ke Gereja Ini
Baca juga: Pelabuhan Wisata Likupang Serap Anggaran Rp 40 Miliar
Baca juga: LINK Live Streaming TRANS7, MotoGP Portugal 2021, Kembalinya Sang Juara dunia 7 Kali Marc Marquez
"Hal ini bukan dikarenakan terjadi dikotomi figur latar belakang sipil dan TNI-Polri tapi link-link juga kekuatan tim pemenangan, tim sukses "menjual" Sang Kandidat," jelas Tumbelaka kepada Tribun Manado.
Lanjutnya, Untuk Pilkada Sulut dalam proses pemilihan langsung telah menghasilkan 2 figur,
Sinyo H Sarundajang (SHS) dan Olly Dondokambey (OD), ke 2 figur ini sukses mendapat 2 periode melalui Pemilihan Langsung.
Jika melihat perjalanan berkiprah di Sulut, baik SHS dan OD dikarenakan sudah bertahun-tahun berkiprah di Sulut, maka relatif sudah dikenal luas dan ini tentunya memudahkan tim pemenangan dalam "menjual" ke 2 figur kepada masyarakat.
Baca juga: Badai Tropis Surigae Hantam Kabupaten Minahasa Selatan, Warga Ketakutan
Baca juga: Fakta Baru Kasus Penganiayaan Perawat Diungkap Polisi, Berbeda dengan Pengakuan Istri Pelaku
Baca juga: Kotamobagu Ketambahan 21 Kasus Positif Covid-19 Dalam Seminggu
"Nah biasanya, kendala yang akan dihadapi para figur berlatar belakang TNI - Polri adalah berkiprah lama di luar Sulut dan kurang intens "memperkenalkan diri" kepada masyarakat Sulut," sebutnya.
Oleh karena itu, kata dia, masalah pengenalan figur oleh masyarakat kepada figur berlatar belakang TNI - Polri agak kurang, khususnya dilapisan kelas menengah dan akar rumput.
"Pengenalan figur menjadi variabel penting dikarenakan sebelum bicara elektabilitas, maka perlu membicarakan popularitas," terang Tumbelaka.
Baca juga: Polda Sulut Amankan ABG Bawa Senjata Tajam
Baca juga: Kartika Putri Mendadak Curhat soal Anak Angkat: Bukannya Nggak Mau Bahas
Baca juga: Masih Ingat Mumuk Gomez? Komedian yang Baru Dilamar Seorang Pengusaha, Ini Sosok Calon Suaminya
Selain itu, Pada posisi figur berlatar belakang TNI - Polri tertinggal, salah satunya kendala penyebab tertinggal dikarenakan untuk Pilkada Sulut yang akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, masa sosialisasinya sangat pendek.
Sehingga upaya "memperkenalkan diri" kepada lapisan kelas menengah dan akar rumput di 15 kabupaten / kota menjadi tidak maksimal.
"Jika nantinya dalam Pilkada Sulut tahun 2024 ada dari kalangan berlatar belakang TNI - Polri akan terjun guna merebut "singgasana" Gubernur dan Wakil Gubernur.
Sebaiknya mengantisipasi pendeknya masa kampanya dengan strategi khusus dan upaya extra keras karena jika tidak maka akan menurunkan peluang meraih kemenangan," pungkas Tumbelaka. (Mjr)
Baca juga: Demokrat Jadi Kekayaan Intelektual Pribadi, SBY Dikritik: Kenapa Tak Dirikan Partai Yudhoyono Saja
Baca juga: LINK Live Streaming Atalanta vs Juventus, Laga Lanjutan Liga Italia, Akses di Sini
Baca juga: TNI Buru Lukius, Jubir KKB Minta TNI tak Pakai Masyarakat Sipil Jadi Mata-mata, Kami Tembak Mati
YOUTUBE TRIBUN MANADO:
