Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gojek

Kembangkan Startup Indonesia Timur, Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama

Sukses jadi super-app terdepan di Asia Tenggara, Gojek memperkenalkan Muda Maju Bersama

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Fernando Lumowa
Anandita Danaatmadja Vice President Regional Gojek East Indonesia  dan Jemy V. Confido  Senior General Manager Telkom Corporate University & Chairman ITDRI menandatangani nota kesepahaman untuk membangun Startup di kawasan Indonesia Bagian Timur melalui program Muda Maju Bersama, Kamis (15/04/2021). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sukses jadi super-app terdepan di Asia Tenggara, Gojek memperkenalkan Muda Maju Bersama.

Program ini merupakan sebuah inisiatif Gojek dalam memberdayakan anak muda di kawasan timur
Indonesia melalui pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak sosial positif terhadap
masyarakat.

Salah satu inisiatif Muda Maju Bersama dengan menggandeng Telkom Indonesia melalui
Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) pada sebuah program akselerasi yang bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan startup di Indonesia Timur.

Baca juga: Nama Ahok Masuk Bursa Menteri Jokowi, Ditengah Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Yang Beredar

Baca juga: Alasan Pemerintah Keluarkan Larangan Mudik, Presiden Jokowi Buka Suara

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Mencuat, Raffi Ahmad Diduga Bakal Calon Menteri dan Hadir di Istana

Sesuai dengan aspirasi Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden RI, kita perlu menyiapkan
setidaknya 600 ribu digital talent setiap tahunnya, agar dalam jangka waktu 15 tahun ke depan
tersedia setidaknya 9 juta digital talent yang akan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia.

Dalam hal ini, BUMN juga menjadi pendorong utama terpenuhinya digital talent bagi Indonesia.

Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan melalui video conference menyampaikan, generasi muda
di kawasan Indonesia Timur memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi inovator-inovator
baru.

Baca juga: Nahkoda Kapal MT Queen Majesty Ceritakan saat Kapalnya Selamatkan 16 Nelayan Terapung di Laut Jawa

Baca juga: Diskusi Kemenparekraf dan Musisi Soal Program Musicpreneur untuk Wisata Likupang di Tribun Manado

Baca juga: Kapolda Sulut Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas oleh Para Taruna-Taruni Akpol

Hanya saja saat ini aksesnya masih terbatas diakomodir oleh Pemerintah.

“Semoga program ini bisa menjangkau lebih luas anak muda khususnya di kawasan
Indonesia Timur, sehingga semakin banyak anak muda yang mendapatkan akses yang selama ini
dirasakan masih kurang,” kata Rizal, Jumat (16/04/2021).

Program Muda Maju Bersama diresmikan melalui penandatangan Memorandum of
Understanding (MoU) antara Gojek dan Telkom yang dilakukan oleh VP Strategic Regional Gojek
Indonesia Timur, Anandita Danaatmadja bersama SGM Telkom Corporate University yang juga
menjadi Chairman of ITDRI, Jemy V. Confido.

Program ini meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Anandita Danaatmadja, VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur mengatakan,
Go-Jek melihat pemanfaatan teknologi sebagai cara yang paling cepat untuk membawa dampak
positif bagi masyarakat luas.

Baca juga: Aprindo Sulut Keberatan Penerapan Royalti Musik di Pertokoan dan Ritel Modern

Baca juga: Kapolda Sulut Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas oleh Para Taruna-Taruni Akpol

Baca juga: Air Mata Nagita Slavina Pecah Saat Tahu Dirinya Hamil, Ibunda Raffi Ahmad Histeris: Alhamdulillah

Sebagai Karya Anak Bangsa, Gojek tidak hanya berinovasi untuk memberikan solusi yang dapat memecahkan masalah sehari-hari masyarakat melalui teknologi, tetapi juga memiliki tugas untuk mendukung inovator agar bisa memiliki kesempatan untuk
berkembang dan memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

“Melalui program Muda Maju Bersama yang berkolaborasi dengan Telkom-ITDRI inilah akan banyak tercipta inovasi solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi
masyarakat," ujar Anindita.

Program Muda Maju Bersama ini akan memberikan serangkaian program akselerasi intensif selama 6
bulan kepada startup yang dinilai paling memberikan dampak positif dan berhasil lolos proses seleksi
ketat.

Penyusunan kurikulum akselerasi startup Muda Maju Bersama melibatkan kolaborasi ITDRI
yang telah best practice pada bidangnya dan platform smartfest yang beberapa tahun terakhir
menjadi acuan anak muda di kawasan timur Indonesia timur untuk meningkatkan soft skill yang tidak
didapat di institusi formal.

Baca juga: Seorang Pria Ceraikan Istri Setelah 18 Kali Pindah Rumah dalam 3 Tahun, Penyebabnya Binatang Kecil

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 17 April 2021: Virgo Asingkan Diri, Harapan Tersembunyi Pisces Diperlihatkan

Jemy V. Confido,  SGM Telkom Corporate University yang juga menjadi Chairman of ITDRI mengatakan, Telkom diberikan misi besar oleh Kementerian BUMN, yakni untuk membantu
menurunkan gap digital talent Indonesia, mendorong kemandirian teknologi Indonesia dan
meningkatkan global innovativeness index Indonesia.

Untuk itulah Telkom membentuk ITDRI yang dikoordinir oleh divisi yang memang tugasnya mengembangkan keahlian seluruh karyawan Telkom Group, yakni Telkom Corporate University Center.

"Pengembangan startup adalah cara paling jitu untuk menggapai ketiga misi tersebut sekaligus," jelasnya.

Katanya, Telkom sudah lama berkecimpung di area ini, sejak 2012 bahkan sebelum itu.

Baca juga: Diskusi Kemenparekraf dan Musisi Soal Program Musicpreneur untuk Wisata Likupang di Tribun Manado

Baca juga: Terduga Teroris Lawan Petugas Pakai Samurai, Akhirnya Densus 88 Lumpuhkan dengan Timah Panas

Baca juga: Ciri-ciri Menteri yang Direshuffle Jokowi, Satrio: Sering Ditegur Jokowi Langsung

Telkom berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT. Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya).

Telkom juga terus mengembangkan platform pembelajaran, seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn, belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext,
Soundfren, dan Sprinthink.

"Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif Gojek ini, dan berminat untuk mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan gerakan Muda Maju Bersama," jelasnya.

Tidak hanya pendampingan kepada para talenta Timur Indonesia, Telkom juga membuka kolaborasi seluas-luasnya antara ITDRI dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga pemerintah, maupun komunitas, untuk bisa terkoneksi dengan jaringan kerja
BUMN yang dimiliki.

ITDRI adalah jembatan penghubung. Dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang dimilikinya,
ITDRI dapat menyediakan akses para startup di timur ke ekosistem yang relevan.

Sebaliknya juga, meringankan biaya ekosistem pendukung startup untuk hadir dan berkembang di area timur ITDRI yang dimotori oleh Telkom.

"Posisi ini akan lebih mudah untuk masyarakat menerima penjelasan dan value dari menjadi startup dan juga korporasi lain, terutama BUMN untuk ikut pula bergabung mendukung," kata Aris Dwi Tjahjanto, EVP Telkom Regional VII & Regional Leader TREG VII ITDRI Sulawesi, Maluku, Papua.

Rijanto Utomo - EVP Telkom Regional VI dan Regional Leader TREG VI ITDRI (Kalimantan)
menjelaskan, Program 1000 Startup akan dimulai dari penjelasan dan kampanye oleh Gojek,
informasi serta registrasi awal dilakukan melalui Gojek dan bisa jadi akan ada beberapa aktivitas
pendukung melalui ITDRI dan jaringan kerjanya.

Peserta bisa individu maupun sudah berupa tim, walaupun tahap awal adalah per individu.

Selama 3 bulan ini, peserta diberi kesempatan belajar dan tips-tips membangun startup, untuk kemudian membentuk tim jika belum memilikinya dan
mengusulkan ide inovasi final.

Peserta terpilih (harapannya 1.000 startup), akan mengikuti pengembangan lebih lanjut atas ide inovasinya selama 3 bulan, dan dieliminasi hingga 100 startup yang akan dimediasikan kepada para investor (demo day).

6 bulan pendampingan ini serta demo day-nya akan diselenggarakan oleh ITDRI.”

Nantinya, startup yang paling progresif akan dimediasi untuk pitching ke investor potensial, baik dari
kalangan venture capital, corporate venture capital dan korporasi-korporasi setidaknya dari kalangan
BUMN.

"Setidak-tidaknya, startup terpilih akan mendapatkan bantuan permodalan sebesar Rp 200 juta untuk pengembangan dan validasi MVP (Minimum Viable Product) dari inovasinya,” ujar Jemy.

Hasil riset Google dan Temasek bertajuk e-Conomy SEA 2018 menunjukkan, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan paling cepat dan ukuran pasar paling besar di Asia Tenggara dengan kontribusi mencapai US$100 miliar pada 2025.

Baca juga: Sosok Mayjen TNI Maruli, Menantu Menko Luhut, Karir Melejit Usai Kawal Jokowi, Ini Jabatan Sekarang

Dari 847 startup terdaftar, 46 startup sukses menggalang US$4.07 miliar di 18 vertikal industri.

Ini menunjukkan bahwa masing-masing startup berhasil menerima pendanaan rata-rata US$88 juta dalam kurun waktu satu tahun.

Dengan potensi sebesar itu,  harus mampu memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih
banyak dampak sosial melalui berbagai inovasi teknologi.

"Kami optimis pertumbuhan startup karya anak bangsa di kawasan Indonesia Timur mampu
bersaing di kancah internasional,” kata Anandita.(ndo)

Baca juga: Netizen Marah Bocah Diikat dengan Rantai Besi di Tiang Listrik Pinggir Jalan, Ternyata Ini Alasannya

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved