News
JPU KPK Bacakan Surat Dakwaan Edhy Prabowo, Diduga Staf Edhy Prabowo Biayai Wanita, Pakai Uang Suap
Uang dugaan suap itu kemudian digunakan oleh Andreau Misanta untuk membeli mobil merek Alphrad hingga membiayai seorang wanita.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ronald Worotikan membacakan surat dakwaan untuk Edhy Prabowo.
Hal yang membahayakan jika dalam surat dakwaan itu benar dan terbukti.
Akan mendatangkan masalah besar bagi staf khusus Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Staf khusus Edhy Prabowo bernama Andreau Misanta Pribadi.
Dengan begitu Andreau Misanta Pribadi harus membuktikan jika dakwaan Jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta tidak benar.
Sebab jika benar membeli mobil Alphard, membeli tanah dan rumah, mengongkosi wanita, hukuman berat menanti orang dekat Edhy Prabowo ini.
Apalagi uang yang dipakai membeli aset dan membiayai perempuan itu dari uang hasil suap ekspor benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Mantan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi diduga turut kecipratan uang suap perizinan ekspor benih bening (benur) lobster.
Uang dugaan suap yang diterima Andreau Misanta Pribadi berasal dari PT Aero Citra Kargo (ACK) dan para eksportir benih bening lobster.
Uang dugaan suap itu kemudian digunakan oleh Andreau Misanta untuk membeli mobil merek Alphrad hingga membiayai seorang wanita.
"Ada penerimaan lain oleh Andreau Misanta Pribadi selaku staf khusus dan Ketua Tim Uji Tuntas (Due Diligence) dari para eksportir BBL yang dipergunakan membeli aset," kata Jaksa KPK Ronald Worotikan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (15/4/2021).
Adapun, uang suap itu diduga digunakan Andreau Misanta diantaranya untuk membeli satu unit mobil Alphard seharga Rp1,16 miliar.
"Pada bulan September 2020 membeli 1 unit mobil merk Toyota Alphard 2.5 G A/T jenis dan model kendaraan Minibus tahun pembuatan 2020 Nomor rangka JTNGF3FH0L8028848 nomor mesin: 2AN2442590 warna kendaraan putih metalik dengan tanda nomor kendaraan bermotor terpasang B 2075 FFO dengan harga keseluruhan sebesar Rp1.165.650.000," jelasnya.
Kemudian, pada rentang bulan Juni sampai dengan Juli 2020, Andreau juga membelikan satu bidang tanah seluas 219 m2 beserta bangunan diatasnya yang terletak di Jalan Cilandak 1 Ujung RT 002 RW 001, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
"(Tanah tersebut) atas nama pemegang hak Andreau Misanta Pribadi seharga Rp8.000.100.000," imbuhnya.

Kemudian, pada 18 Juni 2020, Andreau juga melunaskan pembelian satu bidang tanah dengan luas 200 m2 beserta bangunan diatasnya yang terletak di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Tanah atas nama Andreau Misanta itu dibeli seharga Rp1.182.432.722.
"Pada tanggal 1 juli 2020, 14 Juli 2020, dan 21 Oktober 2020, Andreau Misanta Pribadi melakukan pembayaran pajak dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp285.000.000," sambungnya.
Tak hanya membeli aset untuk pribadi, Andreau Misanta juga menggunakan uang dugaan suap untuk membiayai wanita bernama Devi Komala Sari.
Sekretaris Pribadi dan Pedangdut Dapat Jatah Juga
Sidang pembacaan surat dakwaan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengungkap uang suap izin ekspor benih bening lobster (BBL) atau benur mengalir ke penyanyi dangdut dan sekretaris pribadi wanitanya.
"Bahwa setelah terdakwa menerima uang dari para eksportir BBL melalui Amiril Mukminin, Safri, Ainul Faqih, Andreau Misanta Pribadi, dan Siswadhi Pranoto Loe, selanjutnya terdakwa mempergunakan uang tersebut," ungkap jaksa saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Pertama, pada Juli 2020 Edhy membayar sewa apartemen di bilangan Cawang, Jakarta Timur, untuk sekretaris pribadinya Anggia Tesalonika Kloer sebesar Rp70 juta.
Di bulan yang sama Edhy juga membayar sewa apartemen untuk sekretarisnya yang bernama Putri Elok Sekar Sari di bilangan Cikini, Jakarta Pusat senilai Rp80 juta.
Kepada penyanyi dangdut Betty Elista, Edhy memberikan uang senilai Rp15 juta pada September hingga Oktober 2020.

Selain kepada para wanita tersebut Edhy juga menggunakan uang hasil suap benur untuk keperluan lain.
Misalnya, Juni 2020, Edhy Prabowo melalui Amiril Mukminin membayar Rp147 juta untuk membeli tanah di Blok Jatinegara Desa Cibodas luas 73,5 tumbak atau 1.029 m persegi.
Kemudian, pada Juli 2020 Edhy membeli tanah senilai Rp3 miliar serta membeli 17 unit sepeda road bike yang nilai totalnya Rp277 juta.
"Tanggal 18 Juli 2020, tanggal 8 Agustus 2020 dan tanggal 28 Oktober 2020, terdakwa melalui Amiril melakukan 3 kali pembayaran dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp190 juta untuk pembelian tanah milik WARA di Blok Pasirwaru Desa Cibodas dengan luas 135 tumbak atau 1.892 m2," ucap jaksa.
Kemudian, Edhy juga mempergunakan uang tersebut untuk keperluan lainnya yakni, Rp550 juta untuk biaya penebangan pohon, pembuatan pagar setinggi 3 meter, serta pengaspalan jalan dan lahan parkir di rumah mertua Edhy di Pasir Maung, Desa Cijayanti Babagan Madang, Kabupaten Bogor.
Selanjutnya Rp168,4 juta untuk membeli 8 unit sepeda Patrol 572. Total pembelian sepeda Rp118,4 juta.
Sisanya, sebesar Rp50 juta digunakan Safri untuk membeli 2 buah handphone Samsung dengan tipe Galaxy Note 20 dan Samsung Flip Z.
Edhy juga menggunakan Rp818 juta untuk pembelian 2 unit mobil, Toyota Rush dan Toyota Fortuner.
Dia pun memberikan Rp10,3 juta kepada Rika Rovikoh.
Selanjutnya menggunakan Rp500 juta membeli tanah milik Aan Prawira di Desa Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dia juga memberikan Rp414 juta membeli mobil HRV untuk Anggia.
Edhy menggunakan Rp302,6 juta untuk membeli jam tangan merek Jacob & Co.
Dia juga menggunakan Rp750 juta membayar jasa notaris Alvin Nugraha untuk balik nama 27 bidang tanah di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, atas nama Edhy Prabowo.
Selanjutnya, senilai 5.000 dolar AS atau setara Rp73,02 juta kepada Munisa Rabbimova Azim Kizi atas pembayaran barang dan jasa/ transaksi komersial answer.
Kemudian, Rp740 juta untuk membeli jam tangan merek Rolex Yacht Master II Yellow Gold dan Rp175 juta untuk membayar pajak Bea Cukai.
Dia juga Membeli mobil satu unit mobil merk Toyota Innova Venturer Rp3,4 miliar.
Kemudian, uang senilai Rp2,5 miliar diberikan ke Staf Edhy, Qusairi Rowi.
Sisanya ditranfer ke beberapa rekening yang diberikan oleh Amiril.
Edhy juga memberikan Rp3,7 miliar ke PT Gardatama Nusantara.
Baca juga: Ada Pulau Baru Muncul Pasca Badai Seroja Menghantam NTT, Masyarakat Menamainya Pulau Paskah
Baca juga: Netizen Marah Bocah Diikat dengan Rantai Besi di Tiang Listrik Pinggir Jalan, Ternyata Ini Alasannya
Selain itu, Edhy melalui Amiril Mukminin dan Ainul Faqih mentransfer kepada beberapa pihak antara lain sebagai berikut:
- Tety Yumiati sebesar Rp450 juta untuk pembayaran DP Tanah Edhy di Soreang, Kabupaten Bandung
- Ismail sebesar Rp400 juta dan Rp382,8 juta
- Firman Arip sebesar Rp210 juta.
- Alayk Mubarok sebesar Rp209 juta terkait pelunasan pinjaman uang Amiril kepada Alayk
- Azis Ewan Wijaya sebesar Rp200 juta pada untuk pinjaman uang dari Amiril
- Fachrizal Kasogi selaku suami Yoviana Nasution, Sespri Edhy, sebesar Rp200 juta untuk membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga
- Qushairi Rawi sebesar Ro425 juta untuk bisnis durian Musang King Amiril.
- Eflin Dwi Putri Septiani sebesar Rp247.440.000,00 untuk pembayaran bisnis durian
- Rp141 juta pemberian untuk paman Amiril, Khairul Anwar
- Zulia Laraswati sebesar Rp114,1 juta untuk bisnis durian Amiril
- Michael sebesar Rp110 juta
- Mulyadi sebesar Rp100 juta
- Muhammad Siddik sebesar Rp110,6 juta
- Kebun Rato Group sebesar Rp100 juta untuk bisnis mangga alpukat Amiril
- Pihak-pihak lain dengan nilai transfer Rp100 juta
- Andreau Misanta Pribadi sebesar Rp218,4 juta
- Bahtiar Aly sebesar Rp100 juta
- Chusni Mubarok sebesar Rp80 juta
- Ken Widharyuda Rinaldo sebesar Rp81 juta untuk biaya reparasi interior dan eksterior mobil Land Crusier milik Edhy
- Ery Cahyanungrum sebesar Rp71,4 juta
- Luthfi Muhammad Sidik sebesar Rp50 juta
- Pembayaran kartu kredit Edhy sebesar Rp40,7 juta
- Ditransfer kepada pihak-pihak lain untuk kepentingan Edhy dengan total sebesar Rp1,3 miliar dan Rp429,5 juta
"Dipergunakan untuk Belanja Terdakwa dan Iis Rosita Dewi pada saat perjalanan dinas ke Amerika Serikat pada tanggal 17 sampai dengan 24 November 2020 sebesar Rp833.427.738," ucap jaksa.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Memalukan Jika Benar! Sosok Staf Edhy Prabowo Biayai Wanita, Beli Alphard dan Rumah Pakai Uang Suap, https://makassar.tribunnews.com/2021/04/16/memalukan-jika-benar-sosok-staf-edhy-prabowo-biayai-wanita-beli-alphard-dan-rumah-pakai-uang-suap?page=all