Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Pimpinan KKB Papua Lekagak Telenggen Tembak Mati Tukang Ojek di Puncak, Korban Tewas di Tempat

Semakin brutal, Pimpinan KKB Papua Lekagak Telenggen menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak, Papua, Rabu (14/3/2021).

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: TPNPBNEW/re1/fajar.co.id
Pimpinan KKB Papua Lekagak Telenggen menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/3/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi brutal kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua di Kabupaten Puncak, kini tukang ojek jadi korban penembakan.

Serangan teror kepada warga diduga dilakukan oleh kelompok Lekagak Telenggen.

Pimpinan KKB Papua Lekagak Telenggen menembak mati tukang ojek di di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/3/2021) sore.

Aksi penembakan itu terjadi setelah menembak mati dua guru dan membakar sekolah beberapa hari sebelumnya.

Korban yang bekerja sebagai tukang ojek bernama Udin tewas setelah mengalami luka tembak di dada dan pipi. Korban tewas di lokasi kejadian.

"Pukul 13.20 WIT informasi awal telah terjadi pembunuhan tukang ojek di Kampung Eromaga,

dan pelakunya jelas KKB," kata Kasatgas Humas Operasi Satgas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulis Puspen Mabes TNI, Rabu (14/4/2021) malam.

KKB Papua menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/3/2021). 

(Foto: KKB Papua menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (14/3/2021). /Puspen Mabes TNI)

Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan kejadian penembakan KKB terhadap warga pendatang ini.

"Ya beginilah kebiadaban Front Bersenjata OPM ini, selalu melakukan aksi teror kepada warga masyarakat.

Setelah membunuh guru, membakar sekolah dan helikopter, sekarang mereka membunuh warga pendatang," katanya.

Suriastawa juga mengatakan bahwa pembunuhan kepada masyarakat sipil oleh KKB nantinya akan didukung oleh front politik

dan klandestin di media, dengan tuduhan bahwa si korban adalah mata-mata aparat.

"Begitulah kerjasama tiga front mereka ini. Di media mereka memanfaatkan influencer yang pengikutnya banyak, didukung oleh media pro mereka," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved