News
Kisah Marinir, Punya Senjata Mematikan, Hanya Pakai Mulut Bisa Lumpuhkan Musuh Jarak Jauh
"Saya rela berjuang demi negara saya. Pun sampai titik darah saya," tambah mantan anggota Intai Amphibi itu.
Ia terlibat dalam operasi militer dalam negeri maupun di luar negeri.
Beberapa operasi militer yang ia ikuti adalah penumpasan pemberontakan Operasi Dwikora Bersama Kapten KKO Winanto, PRRI/Permesta, DI/TII, G30S/PKI, RMS hingga Operasi Tempur di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur.
Salah satu pengalamannya adalah ketika penugasan periode Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia.
Ia pernah ditawan dan disiksa oleh tentara musuh.
Baca juga: Tukang Ojek Tewas Ditembak, Peluru Tembus Kepala dan Dada, Teror KKB Papua Kembali Terjadi
Baca juga: BACAAN Dzikir Pagi dan Petang, Jika Anda Rutin Mengamalkan, Khasiat Tak Terduga Akan Anda Rasakan
Baca juga: BACAAN ALKITAB - Yesus Mengerti, Yesus Peduli
Beliau disebut pernah disidang sebanyak 42 kali, dan mengalami berbagai jenis interogasi dari pihak musuh.
Belum selesai, Djoni kemudian dituntut pasal 57 section 1 dalam berupa vonis hukum gantung dari Inggris.
Namun nasibnya terselamatkan karena pada 28 Mei 1966 diadakan konferensi di Bangkok, Thailand.
Konferensi tersebut mengumumkan perjanjian damai antara Indonesia dan Malaysia.
Akhirnya, Djoni dibebaskan dari penjara dan bisa pulang ke kampungnya di Surabaya sekaligus bertemu kembali dengan keluarganya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Djoni Liem, Marinir Punya Semburan Maut, Modal Jarum hingga Silet Untuk Lumpuhkan Musuh, Ngeri, https://medan.tribunnews.com/2021/04/15/kisah-djoni-liem-marinir-punya-semburan-maut-modal-jarum-hingga-silet-untuk-lumpuhkan-musuh-ngeri?page=all