Reshuffle Kabinet
Ali Mochtar Ngabalin Bongkar Jadwal Reshuffle, Reaksi Moeldoko Bikin Syok, KSP Bakal Tersingkir?
Setelah keterlibatannya dalam kisruh Partai Demokrat, Moeldoko dinilai akan kehilangan posisinya sebagai KSP.
Ngabalin pun membocorkan, reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan dalam waktu dekat, tepatnya pada pekan ini.
"Dan tinggal kita tunggu waktunya dalam pekan ini," ungkapnya.
Ngabalin mengungkapkan, ada tiga faktor yang menguatkan Presiden Jokowi akan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju Jilid ke 2 dalam waktu dekat.
Pertama, adanya penyatuan Kementerian Riset dan Tekonologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Surpres yang dikirim ke DPR 30 maret itu sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud," ucap Ngabalin.
"Kenapa begitu, banyak pekerjaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)."
Kedua, yakni Menristek Bambang Brodjonegoro menyatakan telah pamit dari Kementeriannya.
"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara Kemenristek sendiri belum ke Kemedikbud," katanya.
Ketiga, pemerintah akan segera membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Investasi. Dengan adanya kementerian baru, otomatis akan ada menteri baru.
"Selama masa kerja di Bina Graha saya tahu benar, bagaimana keputusan-keputusan yang diambil presiden tidak membutuhkan waktu lama," ujar Ngabalin.
"Makanya dalam pekan pekan ini, kita tunggu saja, tidak mustahil dalam pekan ini."
Tak hanya itu, Ngabalin juga secara terang-terangan memberikan bocoran menteri baru yang akan dilantik Presiden Jokowi.
Hal ini diungkapkan Ngabalin lewat cuitan di akun Twitternya.
"Presiden insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri DIKBUD/RISTEK (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM. adakah menteri"lain yg akan di lantik, kapan&siapa para beliau itu? Wallahu'alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden&kita tunggu saja," tulis Ngabalin.(*)

Saat ini Moeldoko sepertinya menjadi musuh bebuyutan Partai Demokrat. Semua pejabat di partai tersebut tak menyukai Moeldoko gegara isu kudeta.