Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reshuffle Kabinet

5 Menteri Ini Disebut Layak untuk Diganti, Satu Diantaranya Dianggap Ceroboh

Kelompok sukarelawan Jokowi Mania atau Joman menyebutkan ada sekira 5 nama menteri yang memang harus diganti dalam perombakan kabinet.

Editor: Ventrico Nonutu
Tribunnews.com/Irwan Rismawa
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu reshuffle kabinet kian berhembus kencang.

Perombakan Kabinet Indonesia Maju dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Hal tersebut pun mendapat respons dari sejumlah kalangan.

Baca juga: Sosok Prananda Prabowo, Kakak Puan Maharani Diisukan Jadi Penerus Megawati Sebagai Ketum PDIP

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Sudah Dikofirmasi Pihak Istana, Ada Kementerian Baru dan Peleburan Kementerian

Kelompok sukarelawan Jokowi Mania atau Joman menyebutkan ada sekira 5 nama menteri yang memang harus diganti dalam perombakan kabinet kepemerintahan Presiden Joko Widodo mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Joman, Immanuel Ebenezer dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas Tv pada Selasa (13/4/2021).

Menurut Joman, nama-nama menteri yang layak diganti di antaranya Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan juga Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Kemudian Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil dan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.

Juga Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga diramal bakal diganti.

Dari kelima nama menteri tersebut, Joman menilai mereka tidak memiliki kemanpuan yang cukup.

"Hanya coba mengkritisi beberapa dari kementerian hari ini yang secara kinerja, menurut kami diluar ekspetasi kita sebagai masyarakat," ujanr Immanuel.

"Dari lima ini kita lihat Pratikno, M Luthfi, dan Djalil kemudian ada Joni G Plate, juga begitu juga Yasin Limpo."

"Dari kelima ini, kita lihat mereka tidak punya track record, yang cukup layak untuk diganti," ujar Immanuel.

Menurut Immanuel, satu di antara mereka, Pratikno dianggap melakukan kecerobohan berkaitan dengan data-data evaluasi yang disampaikannya kepada Jokowi.

Immanuel menyampaikan, satu di antara kecerobohannya yakni tentang Omnibuslaw.

Pratikno dianggap ceroboh dan memalukan saat salah dalam menyampaikan pasal-pasal.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved