Junta Militer Myanmar
Sebanyak 706 Warga Sipil Tewas Dibunuh Aparat Keamanan Myanmar, Tindak Kekerasan Terus Berlanjut
Ratusan warga sipil di Myanmar terus berjatuhan akibat dari aksi pasukan keamanan. Kerusuhan Junta Militer Myanmar terus berlanjut.
Acara tersebut akan dilaksanakan selama liburan tahun baru tradisional Myanmar, yakni pada 13-17 April.
Tahun baru yang dikenal sebagai Thingyan adalah hari libur paling penting dalam setahun, dan biasanya dirayakan dengan doa, ritual pembersihan patung Buddha di kuil, dan semburan air dengan semangat tinggi ke jalanan.
Pemimpin kelompok demo Komite Kolaborasi Pemogokan Umum, Ei Thinzar Maung, melalui Facebook-nya, mengatakan, Junta tidak memiliki Thingyan.
Ia menegaskan, kekuasaan rakyat ada di tangan rakyat, dan rakyat yang bersatu perlu mempertahankan Thingyan.
"Dewan militer tidak memiliki Thingyan. Kekuasaan rakyat ada di tangan rakyat.
Rakyat yang bersatu perlu mempertahankan Thingyan rakyat," ucapnya.
Selanjutnya, Ei Thinzar Maung meminta umat Buddha untuk mengenakan pakaian religius tertentu dan membaca doa bersama.
Sedangkan bagi anggota komunitas Kristen diminta mengenakan pakaian putih dan membaca mazmur. Menurut dia, penganut agama lain harus mengikuti arahan pemimpinnya. (Tribunnews/Kontan.co.id)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sudah 706 Orang Tewas di Tangan Pasukan Keamanan Myanmar, Kekerasan Terus Berlanjut, https://jateng.tribunnews.com/2021/04/12/sudah-706-orang-tewas-di-tangan-pasukan-keamanan-myanmar-kekerasan-terus-berlanjut?page=all.