Jadi Korban Pembunuhan, Jenazah Pria Malah Ini Ditolak Warga Ternyata karena Kelakuannya Begini…

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria yang meninggal jadi korban pembunuhan Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Terkait hal tersebut diketahui jenazahnya ditolak warga.

Ternyata hal tersebut dilakukan warga sekitar karena tau kelakuan korban.

Baca juga: Peringatan Dini Tsunami, BMKG Imbau Warga, Belum Tentu Terjadi dalam Waktu Dekat, Ini Lokasinya

Baca juga: Promo Tridjaya Motor Samrat Manado, Beli Honda BeAT DP Rp 1 Jutaan Vario 125 Rp 2 Jutaan

Baca juga: Doa dan Dzikir Dibaca setelah Sholat Tarawih dan Witir : Ya Allah Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf

Foto : Ilustrasi Jenazah. (istimewa)

Warga Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menolak jenazah korban pembunuhan.

Pasalnya, korban bernama Putra semasa hidup dianggap meresahkan karena gemar berselingkuh.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Ilir pun angkat bicara perihal penolakan warga ini.

Ketua MUI Ogan Ilir, KH Nadjib Subhi mengatakan, dalam Islam, seseorang yang sudah mati harus dimakamkan secara layak.

"Dalam Islam, orang mati harus dihormati, dimakamkan secara layak," kata Nadjib saat dihubungi via telepon, Minggu (11/4/2021).

Nadjib melanjutkan, ketika seseorang meninggal dunia, maka habis perkara dengan manusia lainnya yang masih hidup.

"Dia kan sudah meninggal, habis perkara dengan manusia. Sudah putus," tegas Nadjib.

Di sisi lain, Nadjib menerka bahwa mungkin saja ada hukum adat tertentu di Desa Tanjung Lalang yang tak menerima jasad orang mati yang dianggap mengotori desa.

Nadjib pun menyarankan agar jasad Putra dimakamkan di tempat asal atau tanah kelahirannya.

"Kabarnya korban ini bukan asli warga sana (Desa Tanjung Lalang).