Pilpres 2024
Survei Terbaru Sebut Anies Baswedan Paling Potensial di 2024, Pengamat Sebut 4 Faktor Ini
Anies mampu menjaga eksistensinya sebagai pemimpin yang tidak anti terhadap kritik.
"Jangan dikira bahwa korupsi tidak menjadi aspek dalam penilaian publik terhadap konstelasi politik 2024. Ini tetap harus diperhatikan. Jika Anies tidak tersandung kasus korupsi maka ini bisa memuluskan karir politiknya," pungkas Herry Mendrofa.
Seperti diketahui, dalam hasil survei IPO, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sosok yang dinilai oleh masyarakat paling potensial dalam Pilpres 2024.
Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) kepada 1.200 responden pada Maret 2021.
"Dalam catatan IPO yang masih mendominasi Anies Baswedan dengan 15,8 persen. Kemudian Pak Ganjar Pranowo 12,6 persen, kemudian Sandiaga Uno 9,5 persen," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi Polemik bertajuk 'Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024', secara virtual, Sabtu (10/4/2021).
Di posisi keempat, ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan persentase 7,9 persen.
Menariknya, sosok Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk ke dalam lima besar tingkat keterpilihan di survei IPO ini.
Putra sulung Presiden RI keenam ini mendapat perolehan tingkat keterpilihan sebesar 7,1 persen, atau berada di atas sosok Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang memperoleh 5,7 persen.
"Kalau dari unsur kabinet, mau tidak mau yang paling populer memang Prabowo Subianto. Dengan perolehan elektabilitas di survei IPO 5,7 persen, ini rendah ya," ucap Dedi.
Survei tersebut dilakukan pada 10-22 Maret 2021.
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat.
Survei ini mengambil representasi sampel sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional dengan tingkat akurasi data 97 persen.

Tentang Anies Baswedan
Anies Baswedan memiliki nama lengkap Prof Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D.
Saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017 hingga 2022.
Sebelum menjadi Gubernur DKI, ia adalah seorang akademisi pendidikan.