Perampokan Sopir di Manado
Rahman: Saya Hanya Orang Miskin, Tapi Kok Dirampok
Dirinya tak habis pikir mengapa ia jadi korban perampokan. Ia mengaku tak pernah bermasalah dengan siapapun.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Rahman Rahim berteriak kesakitan.
Luka tikaman di lutut kanannya tersentuh selimut RS Medical Paal 2 Manado, Minggu (11/4/2021) siang.
Korban penganiayaan dan perampokan di jalan sebelum Dermaga Kalimas ini jalani perawatan di RS tersebut sejak Minggu dini hari.
Ia didampingi para kerabat. Dikatakan Rahman, selain luka tikaman, ia juga alami luka lebam di sekujur tubuh.
"Kepala saya juga luka," kata dia.
Dirinya tak habis pikir mengapa ia jadi korban perampokan.
Ia mengaku tak pernah bermasalah dengan siapapun.
"Saya sudah miskin seperti ini masih dirampok, difitnah lagi," katanya.
Dirinya masih penasaran dengan orang yang mengaku polisi, yang menghentikan mobilnya, menyebutnya tersangka cabul, mengambil uangnya serta membawanya ke ladang pembataian.
Ia menduga oknum yang mengaku polisi itu serta para penganiaya yang berjumlah lima hingga enam orang saling kenal.
Rahman Rahim membeber pengalaman nahasnya Minggu (10/4/2021) malam.
Pria yang berprofesi sebagai sopir ini menuturkan, malam itu ia baru pulang dari Langowan.
Karena anaknya rewel minta susu, ia lantas mencari susu di pusat kota Manado.
Tiba di wilayah Kanaka, ia dihadang seorang pria. Mengendarai sepeda motor, pria itu mengaku polisi.
"Ia pakai helm, masker dan jaket hitam. Sepeda motornya tak pakai plat," kata dia kepada Tribun di RS medical Paal Dua, Minggu (10/4/2021).