Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

UPDATE Echa Si 'Putri Tidur': Terhitung Sudah 10 Hari Ia Terlelap, Pernah Tidur Pulas 13 Hari

Sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit di Banjarmasin, Echa justru didiagnosa menderita penyakit epilepsi.

(KOMPAS. com/ANDI MUHAMMAD HASWAR)
Echa, penderita sindrom putri tidur asal Banjarmasin, Kalsel diberi pengobatan alternatif oleh orang tuanya, Jumat (9/4/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siti Raisa Miranda, seorang pelajar asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diduga menderita sindrom putri tidur hingga hari ini belum juga bangun.

Pelajar yang akrab disapa Echa ini kerap tertidur pulas dalam waktu berhari-hari.

Mulyadi, ayah Echa, menuturkan anaknya pertama kali diduga mengidap sindrom putri tidur saat anaknya berusia 13 tahun.

Echa, pelajar asal Banjarmasin tertidur pulas di rumahnya selama 7 hari. Echa diduga mengidap sindrom tidur.

Terhitung sejak ia tertidur kamis malam, Siti Raisa Miranda (16) sudah sepuluh hari ia terlelap.

Karena tidak ada biaya untuk berobat ke Jakarta, kedua orangtua gadis yang akrab disapa Echa ini akhirnya memilih pengobatan alternatif.

Sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit di Banjarmasin, Echa justru didiagnosa menderita penyakit epilepsi.

Ibu Echa, Siti Lili Rosita berharap, pengobatan alternatif itu bisa menyembuhkan penyakit anaknya.

"Ini sudah sembilan hari Echa tertidur. Hari ini tadi Echa diobati alternatif urut totok," ujar Siti Lili Rosita kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Berarti hari ini Echa tertidur sudah selama 10 Hari.

Masih Ingat Echa si Putri Tidur? 4 Tahun Lalu Sempat Tertidur 13 Hari, Kini Sudah Seminggu Terlelap

Semenjak kembali diberitakan oleh berbagai media, banyak yang bersimpati dan datang untuk melihat kondisi Echa.

Tak terkecuali beberapa pejabat Pemprov Kalsel dan Pemkot Banjarmasin.

"Iya, banyak yang memberikan dukungan agar Echa bisa sembuh. Tadi Pj Gubernur Kalsel yang datang melihat kondisi Echa," jelasnya.

Kedua orangtua Echa mengharapkan uluran tangan pemerintah untuk biaya berobat ke Jakarta.

"Siapa tau pemerintah bisa bantu," harapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved