Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Berikut Penyakit yang Diderita Echa si Putri Tidur, Keluarga Tak Mampu Berobat ke Jakarta

Karena dibutuhkan biaya yang besar, kedua orangtuanya mengurungkan niat tersebut. Echa selama ini hanya dirawat di rumah

Dok. KanalKalimantan/Banjarmasin Post/Facebook/Instagram Ade Sulaiman
Siti Raisa Miranda alias Echa kembali tertidur, 4 hari belum bangun 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Karena tidak ada biaya untuk berobat ke Jakarta, kedua orangtua gadis yang akrab disapa Echa ini akhirnya memilih pengobatan alternatif.

Sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit di Banjarmasin, Echa justru didiagnosa menderita penyakit epilepsi.

Ibu Echa, Siti Lili Rosita berharap, pengobatan alternatif itu bisa menyembuhkan penyakit anaknya.

Namun, kedua orangtua Siti Raisa Miranda (16) pengidap sindrom putri tidur asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat ingin membawa anaknya berobat ke Jakarta.

Karena dibutuhkan biaya yang besar, kedua orangtuanya mengurungkan niat tersebut.

Siti Raisa Miranda atau yang akrab disapa Echa selama ini hanya dirawat di rumah dan sesekali dibawa ke rumah sakit.

"Ingin sih (berobat ke Jakarta) tapi ya mau gimana lagi, enggak ada biaya," ujar Mulyadi, ayah Echa.

UPDATE Echa Si Putri Tidur: Terhitung Sudah 10 Hari Ia Terlelap, Pernah Tidur Pulas 13 Hari

Mulyadi mengaku bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) sementara istrinya, Siti Lili Rosita berprofesi sebagai instruktur senam.

"Butuh biaya yang sangat besar, walaupun kami dua-duanya bekerja," ucapnya.

Echa, kata Mulyadi, pernah dibawa ke dokter saraf. Hasil pemeriksaan ternyata normal saja.

Dari informasi yang dia terima, di Banjarmasin tak ada alat canggih yang bisa mendiagnosa penyakit Echa.

Pemeriksaan terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ansari Saleh Banjarmasin, Echa justru didiagnosa menderita penyakit epilepsi.

Echa, pelajar asal <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/banjarmasin' title='Banjarmasin'>Banjarmasin</a> tertidur pulas di rumahnya selama 7 hari. <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/echa' title='Echa'>Echa</a> diduga mengidap <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sindrom' title='sindrom'>sindrom</a> tidur.

"Hasil pemeriksaan semuanya normal saja. Sebelum kami bawa ke rumah sakit, dia memang sempat kejang-kejang. Itulah mungkin dia didiagnosa epilepsi," jelasnya.

Mulyadi dan istri kini hanya bisa pasrah dengan kondisi buah hatinya itu.

Namun, Mulyadi tetap berharap agar pemerintah setempat mampu meringankan bebannya agar Echa bisa dibawa ke Jakarta berobat untuk mengetahui secara pasti penyakit apa yang membuat Echa bisa tidur pulas hingga berhari-hari.

"Siapa tahu pemerintah mau membantu," harapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar asal Banjarmasin, Kalsel tertidur pulas selama 7 hari terakhir.

Pelajar bernama Siti Raisa Miranda itu diduga mengidap sindrom putri tidur.

Siang Ini, Malang Sudah 2 Kali Diguncang Gempa Bumi, Berikut Daerah-daerah yang Alami Guncangan

Sudah 10 Hari Terlelap

Siti Raisa Miranda (16), penderita sindrom putri tidur asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), sudah sembilan hari terlelap.

Karena tidak ada biaya untuk berobat ke Jakarta, kedua orangtua gadis yang akrab disapa Echa ini akhirnya memilih pengobatan alternatif.

Sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit di Banjarmasin, Echa justru didiagnosa menderita penyakit epilepsi.

Ibu Echa, Siti Lili Rosita berharap, pengobatan alternatif itu bisa menyembuhkan penyakit anaknya.

"Ini sudah sembilan hari Echa tertidur. Hari ini tadi Echa diobati alternatif urut totok," ujar Siti Lili Rosita kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Echa, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/penderita' title='penderita'>penderita</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/sindrom' title='sindrom'>sindrom</a> putri tidur asal <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/banjarmasin' title='Banjarmasin'>Banjarmasin</a>, Kalsel diberi pengobatan alternatif oleh orang tuanya, Jumat (9/4/2021).

Semenjak kembali diberitakan oleh berbagai media, banyak yang bersimpati dan datang untuk melihat kondisi Echa.

Tak terkecuali beberapa pejabat Pemprov Kalsel dan Pemkot Banjarmasin.

"Iya, banyak yang memberikan dukungan agar Echa bisa sembuh. Tadi Pj Gubernur Kalsel yang datang melihat kondisi Echa," jelasnya.

Kedua orangtua Echa mengharapkan uluran tangan pemerintah untuk biaya berobat ke Jakarta.

"Siapa tau pemerintah bisa bantu," harapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar asal Banjarmasin, Kalsel tertidur pulas selama 7 hari terakhir.

Pelajar bernama Siti Raisa Miranda atau yang akrab disapa Echa itu diduga mengidap sindrom putri tidur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Echa Si "Putri Tidur" Sudah 9 Hari Terlelap, Orangtua Pilih Pengobatan Alternatif

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Ada Biaya, Echa Pengidap Sindrom Putri Tidur Tak Mampu Berobat ke Jakarta

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved