Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Update Kasus Covid-19 di Minahasa Tenggara, 659 Sembuh

Berdasarkan data yang dibagikan oleh satuan gugus tugas Covid-19, Jumat (9/4/2021), pada tanggal 8 April 2021 total kasus konfirmasi positif Covid-19.

Penulis: Senko Poluan | Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Update kasus Covid-19 di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, tertanggal 8 April 2021. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID Update kasus Covid-19 di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, tertanggal 8 April 2021. 

Berdasarkan data yang dibagikan oleh satuan gugus tugas Covid-19, Jumat (9/4/2021), pada tanggal 8 April 2021 total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Mitra ada 681 kasus. 

Dari jumlah tersebut ada 22 orang yang dinyatakan meninggal dunia

Sementara mereka yang sembuh atau selesai isolasi ada 659 orang.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Mitra juga mencatat pelaku perjalanan, yakni 3754 orang, karantina 7 orang dan mereka yang selesai karantina 3747.

Untuk saat ini, Kabupaten Mitra masih sebagai status zona kuning atau resiko rendah. 

Sementara itu, untuk vaksinasi di Kabupaten Mitra lansia dosis pertama 41 orang dan dosis kedua 14 orang, sedangkan untuk pelayan publik dosis pertama sudah 4094 dan untuk dosis kedua 2756 orang. (Skv)

Ariel NOAH Terpesona Hingga Senyum-Senyum Gara-gara Amanda Manopo, Jempol Diangkat

ASN Tomohon Bakal Terima THR, Pemkot Siapkan Rp 12 Miliar

Yuyun Sukawati Dituding Cari Sensasi: Mungkin Dia yang Seneng Diberitain

Izin Darurat Vaksin Merah Putih Akhir 2021

Pengembangan vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga Surabaya masih terus berjalan.

Jika tak ada halangan berarti, vaksin Covid-19 buatan anak bangsa itu diproyeksikan akan mendapat izin darurat pada akhir 2021.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito mengatakan, untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair diharapkan sudah mampu dilakukan uji pra klinik dengan binatang mulai 9 April mendatang.

"Diharapkan selesai September atau Oktober 2021. Dan emergency use authorization (EUA) bisa diberikan di 2021, baru mulai produksi massal," kata Penny dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (8/4).

Sementara untuk perkembangan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Eijkman. Penny mengatakan uji klinisnya belum berjalan. Hanya saja, seed vaksin sudah diserahkan ke PT Biofarma.

"Harapannya uji klinik akan selesai paruh kedua 2022 dan produksi massal Oktober 2020. EUA diberikan pada September 2022," ujarnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir mengatakan, saat ini vaksin Merah Putih masih berada dalam tahap pengembangan oleh tujuh lembaga yang terdiri dari lima perguruan tinggi dan dua lembaga penelitian.

Mereka adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Eijkman.

Harapan Honesti, Bio Farma sudah bisa menerima bibit vaksin dari lembaga-lembaga pengembang di atas pada bulan April 2021.

”Sekarang mereka berada pada tahap pengembangan vaksinnya. Mungkin kalau yang tercepat ada Eijkman. Eijkman ini sudah sampai ke final dari pengembangan si vaksin,” kata Honesti dalam acara Virtual MarkPlus bertajuk The Resilience of the Pharmaceutical Industry in Pandemic Era, Rabu (7/4).

Nantinya, bibit vaksin Merah Putih yang Bio Farma akan ditindaklanjuti dengan sejumlah tahapan, termasuk di antaranya uji klinis yang terbagi menjadi beberapa fase hingga dimohonkan persetujuan penggunaan daruratnya (EUA) ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kalau semua ini lancar, kemungkinan kuartal III-2022 atau paling cepat kuartal II-2022, kita akan segera meminta (mengajukan permohonan) untuk mendapatkan EUA dari BPOM dan kita segera produksi,” papar Honesti.

Menurut Honesti, kehadiran vaksin Merah Putih bisa mendorong kemandirian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19.

Seperti diketahui, saat ini pasokan vaksin Covid-19 masih dipasok secara impor, baik secara impor jadi maupun dalam bentuk bahan baku untuk kemudian diproduksi di Indonesia. Setelah memperoleh EUA nanti, produksi vaksin Merah Putih akan dilakukan oleh Bio Farma.

 Honesti menambahkan, Bio Farma juga membuka kemungkinan untuk menggandeng perusahaan farmasi lain dalam melakukan produksi vaksin Merah Putih.

“Jadi short term-nya memang kita kerjasama dengan lembaga luar, ada yang impor vaksin jadi, dan juga ada yang impor bahan baku produksi sendiri, tapi mulai 2022, kuartal II (2022) ke  sana, itu murni akan kita kembangkan sendiri,” ujar Honesti. (tribun network/dit/dod)

Berita tentang Penanganan Covid

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved