Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kampung Miliarder

Masih Ingat Kampung Miliarder Tuban? Ada Kabar Jika Uang Warga Tinggal Rp 50 Juta, Kades Buka Suara

Kabar ini ramai setelah ada penuturan salah satu warga di acara OOTD Trans 7 Maret 2021 lalu. 

Surya/Mochamad Sudarsono
Para Sales dari berbagai macam perusahaan ramai-ramai mendatangi kampung miliarder Tuban di Desa Sumurgeneng, Minggu (21/2/2021) Para Sales dari berbagai macam perusahaan ramai-ramai mendatangi kampung miliarder Tuban di Desa Sumurgeneng, Minggu (21/2/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Kampung Miliarder?

Ramai dikabarkan miliarder baru Tuban yang belum lama ini menerima uang miliaran rupiah dari pembebasan lahan untuk proyek  kilang minyak grass root refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia, kini tinggal memiliki dana puluhan juta.

Kabar ini ramai setelah ada penuturan salah satu warga di acara OOTD Trans 7 Maret 2021 lalu. 

Pasangan suami istri yang tinggal di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini mengaku mendapatkan uang hingga Rp17 miliar.

Mereka pun langsung membeli tiga mobil baru, membeli tanah lagi dan sisanya ditabung.

Namun kabar terbaru menyebut uang mereka kini hanya tersisa Rp50 juta.

Alhasil kabar uang warga kampung miliarder yang tinggal puluhan juta cukup menyita perhatian.

Pasalnya, mereka telah menerima miliaran rupiah dari penjualan tanah untuk proyek kilang minyak Tuban New Grass Root Refinery (NGRR) belum lama ini.

Kepala Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gihanto mengatakan, miliarder yang uangnya tinggal sedikit mungkin ada, tapi kalau masih sisa Rp 50 juta sepertinya tidak.

15 Mobil Warga di Kampung Miliarder Tuban Rusak Akibat Beli Tak Bisa Nyetir, Ada yang Tabrak Garasi

Paling tidak, sisa uang warga masih mencapai angka miliaran. Seperti Rp 1-1,5 miliar.

"Saya kira tidak sampai segitu, itu kan hanya pengakuannya," ujar Kades kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Dia menjelaskan, kalaupun uang warga habis tetap banyak yang dibelikan aset ataupun ditabung.

Mungkin ada kekhawatiran juga selama ini koar-koar punya uang banyak.

Sementara untuk Kamtibmas sendiri sampai sekarang masih aman.

"Kalau perasaan saya biasa saja, uang warga banyak untuk membeli aset," pungkasnya.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved