Partai Demokrat
AHY Ajak Moeldoko Ngopi Bareng, Jika Ingin Lebih Banyak Tahu Terkait Partai Demokrat
"Saya dari awal mengatakan, kalau Pak Moeldoko ingin tahu lebih banyak tentang Partai Demokrat boleh kita ngopi-ngopi," ujar AHY
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polemik di Partai Demokrat belum berakhir antara Kubu Moeldoko ketua KLB dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Meskipun Kemenkumham sudah menyampaikan bahwa kubu AHY yang terdaftar sebagai ketua umum yang sah saat ini.
Tetapi Moeldoko dan pendukungnya tetap yakin bahwa mereka itu sah sebagai partai Demokrat versi KLB.
Namun, Ketua Umum Partai Demokrat AHY kembali menyinggung Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
AHY menyebut bahwa pihaknya mempersilakan jika Moeldoko ingin bertemu.
Jika bertemu nanti, AHY mengaku tak keberatan apabila Moeldoko ingin mengetahui lebih banyak tentang partai yang ia pimpin itu, malahan mengajaknya ngopi bareng
"Saya dari awal mengatakan, kalau Pak Moeldoko ingin tahu lebih banyak tentang Partai Demokrat boleh kita ngopi-ngopi," ujar AHY, dalam program Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (7/4/2021) dikutip dari Kompas.com.
Namun AHY berharap dalam pertemuan itu nantinya Moeldoko tidak membahas soal kongres luar biasa (KLB) maupun upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
"Artinya ngopi-ngopi yang benar, jangan ngomongin KLB, jangan ngomongin perampasan partai politik," kata AHY.
Dalam kesempatan itu, AHY menanggapi tudingan Moeldoko soal pergeseran ideologi di Partai Demokrat. AHY menilai tudingan itu sebagai pernyataan politik yang frustasi.
"Karena kebingungan, mencari alasan pembenaran bagi dirinya untuk mengambil alih, merampok, merampas kedaulatan Partai Demokrat," tutur dia.
Selain itu, AHY juga menyoroti alasan Moeldoko terlibat dalam upaya pengambilalihan Demokrat yang berubah-ubah.
AHY menyebut narasi yang dilontarkan Moeldoko tidak didasarkan pada nalar.
"Karena sejak awal bergeser-geser narasinya. Sangat sulit dinalar, jadi di luar akal sehat dan mudah dipatahkan," ungkap AHY.
Sebelumnya Moeldoko sempat mengungkapkan beberapa alasan dirinya bersedia menerima jabatan ketua umum saat kongres luar biasa (KLB) yang mengatasnamakan Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
