Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Nasional

TMII Buatan Ibu Tien Diambil Alih Pemerintah, Pak Harto: Saya akan Hantam Siapa yang Coba Melanggar

TMII diambil alih Pemerintah. Soeharto dulu: "Saya akan menghantam siapa saja yang mencoba melanggar konstitusi".

Editor: Frandi Piring
Foto Okezone/Istimewa
Proyek TMII atau Taman Mini Indonesia Indah, adalah proyek yang lahir dari gagasan Ibu Tien Soeharto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) 'buatan' Ibu Tien kini dikabarkan akan diambil alih oleh pemerintah.

Hal itu bertujuan agar pengelolaan taman yang merupakan miniatur Indonesia itu bisa dikelola dengan lebih baik kedepannya.

TMII ternyata menyimpan sejarah, mulai dari awal ditemukan gagasan pembuatan serta pembangunannya sampai bertahan hingga saat ini.

Diketahui, proyek TMII atau Taman Mini Indonesia Indah adalah proyek yang didirikan dari pemerintahan Presiden Soeharto.

Gagasan pendirian TMII digagas oleh Ibu Tien, istri Presiden Soeharto, lewat Yayasan Harapan Kita (YHK).

Dikarenkan proyek tersebut digagas oleh istri sendiri tampaknya Presiden Soeharto tak bisa menolaknya.

Bahkan, Pak Harto (semasa masih hidup) sempat memberikan pengakuan siap mengambil tindakan jika ada yang melanggar akan hal itu.

Proyek <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tmii' title='TMII'>TMII</a> atau <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/taman-mini-indonesia-indah' title='Taman Mini Indonesia Indah'>Taman Mini Indonesia Indah</a>, adalah proyek yang lahir dari gagasan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ibu-tien' title='Ibu Tien'>Ibu Tien</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/soeharto' title='Soeharto'>Soeharto</a>.

(Foto: Proyek TMII atau Taman Mini Indonesia Indah, adalah proyek yang lahir dari gagasan Ibu Tien Soeharto./Instagram.com/@tmiiofficial)

Sejarahnya, pada 1971, ketika menjelang TMII dibangun banyak aksi protes terjadi di mana-mana.

Banyak kritik dan perlawanan, demonstrasi digelar untuk menolak rencana pembangunan itu, karena dianggap menyedot banyak uang rakyat.

Namun, Soeharto pasang badan saat isu tersebut dikritik, bahkan beberapa ucapannya tercatat dalam buku Jejak Langkah Soeharto, oleh tim Dokumentasi Presiden RI.

"Saya akan menghantam siapa saja yang mencoba melanggar konstitusi, dan saya akan mendapat dukungan ABRI.

Kalau ada seorang ahli hukum mengatakan Presiden tidak bisa menindak orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti,

maka Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret 1966) bisa saya gunakan sebagai alasan mengganggu ketertiban umum," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved