Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Masih Ingat Kisah Leonid Rogozov, Dokter Soviet yang Nekat Operasi Dirinya Sendiri Karena Usus Buntu

Dokter Leonid Rogozov berhasil melakukan operasi bedah untuk mengeluarkan usus buntunya sendiri, di stasiun Soviet di Antartika.

Istimewa/Internet/FOTO/Vladislav Rogozov
Masih Ingat Kisah Leonid Rogozov, Dokter Soviet yang Nekat Operasi Dirinya Sendiri Karena Usus Buntu 

Dokter <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/leonid-rogozov' title='Leonid Rogozov'>Leonid Rogozov</a>

Pilihannya adalah melakukan hal yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh dokter bedah mana pun: mengoperasi dirinya sendiri.

Sehari setelah ia menulis dalam jurnalnya, ia demam tinggi, muntah berulang kali, dan nyerinya makin tak tertahankan.

Cerita lengkap jalannya operasi itu bisa ditemukan dalam laporan yang ditulis oleh putranya, Vladislav, dan dipublikasikan dalam the British Medical Journal (BMJ).

Operasi yang dilakukannya itu menjadi operasi pertama yang dilakukan sendiri di luar rumah sakit tanpa tenaga medis, dan berjalan sukses.

"Ini saatnya, aku harus mengoperasi diriku. Ini hampir tidak mungkin, tapi aku tak bisa hanya diam saja dan menyerah," tulisnya.

Ia lalu meminta anggota timnya untuk menyediakan meja untuk operasi dan memindahkan benda-benda dari kamarnya. Yang tersisa hanya tempat tidurnya, dua meja dan sebuah lampu.

Kecelakaan Maut Pukul 11.30, Wanita Naik NMax Tewas, Korban Lepas Kendali dan Jatuh Lalu Terpental

Salah seorang temannya menjadi asistennya yang bertugas mengambilkan peralatan, menjaga posisi lampu, dan juga memegangi cermin agar Rogozov bisa melihat dengan jelas bagian perutnya.

Satu orang lagi diminta menjadi asisten cadangan, berjaga-jaga jika asisten pertama mendadak gugup.

Rogozov juga mengajari temannya bagaimana menyuntikkan obat anestesi yang sudah ia siapkan dan bagaimana memberikan alat bantu napas jika ia tak sadar.

Lalu, ia meminta asistennya mencuci tangannya dengan antisepstik. Rogozov juga mencuci tangannya dan memakai sarung tangan.

Leonid Rogozov

Pada pukul 2 pagi, ia menyuntikkan perutnya dengan bius lokal. Setelah 15 menit, ia membuat sayatan selebar 10-12 cm dan operasi pun dimulai.

Menurut laporan di BMJ, Rogozov tampak tenang walau keringat di wajahnya bercucuran dan meminta asistennya untuk menghapus keringatnya.

Walau ia dibantu oleh cermin, tapi sebagian besar ia hanya mengandalkan perasaan. Setelah 40 menit, ia mulai merasa lemah dan mengalami vertigo. Operasi pun ditunda sebentar sebelum kemudian dilanjutkan lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved