Info BMKG
Apa Siklon Tropis Seroja? Berikut Perbedaannya dengan Siklon Sebelumnya yang Melanda Indonesia
Siklon ini mengakibatkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Flores Timur, NTT yang diterjang banjir bandang.
Ia menyebut tak wajar karena Siklon Tropis Seroja ini masuk ke wilayah daratan, sehingga memberikan efek dampak yang luar biasa.
Padahal, lazimnya siklon tropis terjadi di wilayah perairan laut dan tak sampai ke daratan.
"Padahal pada umumnya siklon yang terjadi tidak masuk ke daratan," kata Kepala BMKG saat konferensi pers, Selasa (6/4/2021) pagi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Ia memberikan contoh, Siklon Tropis yang pernah melanda wilayah Indonesia sebelumnya yakni siklon Cempaka tahun 2017 lalu.
Pada Siklon Cempaka, pusat siklon berada di wilayah luat dan yang masuk ke daratan hanyalah bagian ekor siklon saja.
Meski begitu, efek yang terjadi kala itu juga cukup menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah selatan jawa seperti Pacitan, Gunung Kidul dan Bantul.
Dwikorita lantas menunjukkan citra satelit dari siklon tropis Cempaka yang sempat menerjang wilayah Jawa Tengah dan DIY bagian selatan pada November 2017 lalu.
"Dan yang masuk ke darat hanya ekor yang warna biru-hijau. Begitu masuk ke darat, sebelumnya langsung pecah terurai. Namun ini (siklon Seroja) mulai berkembang saja sudah kena pulau. Dan itulah yang membuat lebih dahsyat," kata Dwikorita.
Sedangkan siklon Seroja yang terjadi di NTT, pusaran terbesar terjadi di daratan.
Bahkan di awal pembentukannya, kecepatan pusaran siklon ini mencapai 85 km per jam.
"Yang saat ini, mulai berkembang saja sudah kena pulau, itu yang membuat lebih dahsyat, bayangkan saat terbentuk kecepatan pusarannya 85 km per jam," kata dia.
"Saat terbentuk itu sudah masuk di Kupang, yang merahnya yang pusarannya tinggi berada di darat," terangnya.
Dwikorita pun menyebut bahwa kejadian seperti Siklon Seroja ini, siklon yang masuk ke daratan, baru pertama kali terjadi Indonesia.
"Ini yang baru pertama kali terjadi di Indonesia," ungkapnya.