Kasus Pembunuhan
Masih Ingat Pembunuhan Hakim Jamaluddin? Kini Istrinya Zuraida Minta Ampun, Hakim Ngotot Hukum Mati
Masih ingat hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin yang dibunuh istrinya sendiri
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin yang dibunuh istrinya sendiri.
Seperti yang diketahui kasus tersebut pernah menggemparkan pada tahun 2019 lalu?
Hingga akhirnya sang istri yang menjadi otak pembunuhan tertangkap.
Baca juga: Ingat, Ramadan Sebentar Lagi, Segera Ganti Puasa Tahun Sebelumnya Yang Ditinggalkan, Ini Niatnya
Baca juga: Penganggurannya Dapat Rp 13 Juta Hingga Jadi Negara Paling Bahagia, Tapi Muncul Depresi karena Ini
Baca juga: Terduga Teroris Cari Dana Bikin Bom Lewat Infaq, Incar Pom Bensin dan Pipa Gas Pangalengan
Foto : Tersangka pembunuhan Zuraida Hanum saat melakukan reka adegan pembunuhan hakim Jamaluddin di kediamannya Medan Johor, Kamis (16/1/2020). (TribunMedan)
Mayatnya ditemukan warga di dalam mobil Toyota Prado BK 78 HD di areal Perkebunan Dusun II, Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.
Polisi mengungkap, dalang pembunuhan yang dilakoni Zuraida Hanum dan dua eksekutor M Jefri Pratama dan M Reza Fahlevi.
Fakta di persidangan juga mengungkap, otak pembunuhan hakim Jamaluddin yang tak lain adalah sang istri.
Kabar terbarunya kasasinya sudah ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).
Tidak hanya itu, kasasi dua eksekutor pembunuhan tersebut yakni M Jefri Pratama dan M Reza Fahlevi juga ditolak.
"Kasasi Jaksa Penuntut Umum (JPU) NO (Niet Ontvankelijke Verklaard), kasasi terdakwa tolak," demikian bunyi amar putusan dalam website MA, Senin (5/4/2021).
Untuk perkara Zuraida dan Reza, duduk sebagai Ketua Majelis Hakim, Suhadi dengan hakim anggota, Soesilo dan Desnayeti.
Perkara itu diketok pada Selasa (30/3/2021), dengan Panitera Pengganti (PP) bernama Nursari Baktiana.
Sementara perkara terdakwa M Jefri Pratama, duduk sebagai Ketua Majelis Hakim, Andi Abu Ayyub Saleh dengan hakim anggota, Hidayat Manao dan Soesilo.
Perkara ini diketok pada tanggal 16 Maret 2021 dengan PP, Agustinus Yudi Setiawan.