Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut, Mahasiswi Manajemen Peternakan Meninggal Usai Pulang, Komunitas Mahasiswa Berduka
Nur Attifah kaget ketika teman dekatnya, Fitri Fatmawati (21), dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi Minggu (4/4/2021) lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut yang dialami oleh pengendara motor.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan motor yang mengalami kecelakaan tunggal.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang mahasiswi meninggal dunia.
Baca juga: Update Kasus Positif Covid-19 di Minahasa Tenggara Capai 681 Kasus
Baca juga: Sosok Muradi Bos BUMN Jabat Komisaris Independen Waskita Karya, Ternyata Bergelar Profesor
Baca juga: Habib Bahar bin Smith Heran Kasus Penganiayaan Sopir Taksi Online Dilanjutkan: Padahal Sudah Damai
Foto: Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (TRIBUNNEWS)
Nur Attifah kaget ketika teman dekatnya, Fitri Fatmawati (21), dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi Minggu (4/4/2021) lalu.
Fitri diketahui meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal dalam perjalanan pulang dari objek wisata Umbul Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan kepolisian, motor yang dikendarai Fitri mengalami rem blong saat ia sedang berboncengan dengan temannya, Siti Nur Rahmawati (21).
Akibat kejadian ini, Fitri meninggal di lokasi, sementara temannya mengalami luka-luka.
“Saya kaget waktu dengar kabar itu.
Fitri itu teman yang saya kenal sejak masih sekolah di SMAN 1 Jakenan.
Namun baru mulai akrab saat kuliah.
Karena sama-sama masuk Undip.
Kami kuliah di gedung yang sama (Fakultas Peternakan), sering makan bareng, main, tidur bareng juga,” ujar Nur Attifah yang merupakan mahasiswi Agribisinis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini, Selasa (6/4/2021).
Nur mengatakan, Fitri satu angkatan dengannya di Undip, yakni angkatan tahun 2018.
Foto: Ilustrasi kecelakaan lalu lintas (Tribun Bali/Dwi S)
Hanya saja mereka berbeda jurusan.
Fitri mengambil jurusan D3 Manajemen Usaha Peternakan.
Mereka berdua juga sama-sama bergiat di Komunitas Mahasiswa Pati (Kompi).
Menurut Nur, teman dekatnya itu memiliki kepribadian optimistis dan penuh perencanaan matang.
“Almarhumah punya rencana jelas untuk masa depannya.
Setahu saya, setelah lulus kuliah tadinya dia berencana untuk kerja dulu, baru kemudian membuka usaha peternakan,” kata Nur.
Dia tidak menyangka Fitri telah pergi meninggalkan alam dunia.
Nur mendoakan almarhumah sahabat baiknya itu mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Mahaesa.
Sosok yang "All Out"
Sementara, Ketua Kompi Fuad Ariiq mengenang Fitri sebagai sosok yang “all out” dalam menjalankan perannya.
“Saya kenal almarhumah sudah sekitar tiga tahun.
Dia selalu ikut berpartisipasi di kegiatan Kompi, baik kegiatan internal maupun eksternal.
Tahun lalu saya pernah satu bidang dengan almarhumah dalam kepanitiaan Expo Campus Kompi 2020.
Dia kerjanya all out dan tidak pernah mengharap imbalan,” ujar Fuad.
Dia menambahkan, almarhumah juga rela sering pulang-pergi Semarang-Pati demi kepentingan organisasi.
Fuad mengatakan, ia dan rekan-rekannya di Komunitas Mahasiswa Pati merasa kehilangan sosok Fitri.
Dia dan seluruh teman-temannya mendoakan agar Fitri diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya oleh Allah SWT.
(Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal)
Berita Kecelakaan Lalu Lintas Lainnnya
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Fitri Fatmawati Meninggal Kecelakaan di Bandungan, Komunitas Mahasiswa Pati Berduka