Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

10 Warga Indonesia Dipenjara di Jepang, Paling Banyak Berprofesi ABK, Ini Penyebab Mereka Ditangkap

Ada sebanyak 10 Warga Indonesia Dipenjara di Jepang. Dari jumlah itu Paling Banyak Berprofesi ABK atau anak buah kapal.

Editor: Alexander Pattyranie
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kondisi markas besar nasional kepolisian Jepang di Kasumigaseki Tokyo, Jepang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOKYO - Ada sebanyak 10 Warga Indonesia Dipenjara di Jepang.

Dari jumlah itu Paling Banyak Berprofesi ABK atau Anak Buah Kapal.

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Pria yang Berhasil Selamatkan Keluarga dan Tetangga saat Banjir Bandang saat Ini Belum Ditemukan

Baca juga: Masih Ingat Bayi yang Dibuang di Jembatan, Diadopsi Bupati Karawang? Nasib Berubah, Ini Fotonya Kini

Baca juga: 5 Zodiak Ini Dikenal Baik Hati dan Tulus Menolong Orang Lain, Zodiakmu Termasuk?

TONTON JUGA :

Pada umumnya mereka ditangkap karena membawa narkoba ratusan kilogram yang diselundupkan oleh ABK.

"Hukuman ada yang mencapai 17 tahun serta denda 5 juta yen karena terlibat penyelundupan narkoba," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (6/4/2021).

Salah satunya berinisial EI alias AP, lahir 18 November 1980 dan saat ini masih di penjara Fuchu Tokyo Jepang ditangkap karena menyelundupkan ratusan kilogram (298,69 kg) narkotika.

Penahanan EI bersama 8 orang lainnya dilakukan tahun 2008 sehingga beberapa di antaranya sudah ada yang bebas dari penjara Jepang.

Residivis yang tertua dengan kelahiran 1 November 1965 berinisial MT.

Data yang diperoleh Tribunnews.com, hari ini ada pula tahanan di penjara Jepang dengan kasus pembunuhan, pencurian, overstay, perampokan, transaksi bank bawah tanah (bank gelap), transaksi kartu zairyu serta kartu identitas palsu Jepang dan sebagainya.

Jumlah WNI yang dipenjara di Jepang hingga 31 Maret 2020 sebanyak 280 orang atau mengalami kenaikan 2,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jumlah WNI yang ditangkap dan melakukan berbagai tindak kriminal semakin meningkat terus sejak tahun 2012 sampai dengan saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved