Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seleb

Irene Kalahkan Denny Cagur Tanpa Melihat Papan Catur, 2 Kali Main Tapi Hasilnya Sama

Dua kali Denny Cagur dikalahkan Irene Kharisma Sukandar. Permainan catur yang pertama melawan Denny Cagur, Irene Kharisma Sukandar tanpa buah kuda. 

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Tangkap Layar YouTube Channel DENNY CAGUR TV
Main Catur Denny Cagur VS Irene 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua kali Denny Cagur dikalahkan Irene Kharisma Sukandar

Permainan catur yang pertama melawan Denny Cagur, Irene Kharisma Sukandar tanpa buah kuda. 

Pada permainan kedua Irene Kharisma Sukandar tanpa melihat papan catur atau membalikkan badannya. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Manado Sore Hingga Malam Ini & Peringatan Dini Cuaca Besok Selasa 6 April 2021

Baca juga: Barcelona VS Valladolid, Prediksi Susunan Pemain, Jadwal Pertandingan Liga Spanyol 

Irene Kharisma Sukandar, Gadis Cantik Yang Menang Main Catur Lawan Dewa Kipas, Ini Gelarnya

(Tangkap Layar Instagram irene_sukandar) Irene Kharisma Sukandar

Dan hasilnya Denny Cagur tetap saja kalah. 

Pada pertemuan tersebut Irene Kharisma Sukandar membawakan Denny Cagur sebuah papan catur standar internasional.

Denny Cagur menyempatkan untuk minta tandatangan Irene. 

"Bedanya apa catur standar international dan bukan?" ujar Denny. 

"Beratnya," ujar Irene.

Ini semuanya kayu bukan plastik. Dilihat dari buahnya juga. Seninya disini.

Detail banget untuk buahnya. Ini semuanya kayu. Lihatnya juga enak dilihat, ukurannya juga," ujar Irene. 

Foto: Grandmaster wanita <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/catur' title='catur'>catur</a> Indonesia, Irene Sukandar.

Foto: Grandmaster wanita catur Indonesia, Irene Sukandar. ((Instagram irene_sukandar))

Denny kemudian mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama tidak bermain catur

Dan kali ini bermain lagi. 

"Kemarin aku sempat posting, aku bikin story aku tag Irene sama Mas Deddy Corbuzier, aku bilang setelah 15 tahun akhirnya main catur lagi.

Trus Irene balas gini, berani nggak lawan aku, aku for kuda," ujar Denny. 

"Iya, mau? oke kita buktikan yaa," ujar Irene.

Nanti dipilih mau kuda yang kiri atau kanan? ujar Irene.

Kenapa dalam permainan catur nggak ada ratu? ujar Denny.

"Kenapa tuh? ujar Iren.

Karena wanita bukan untuk dipermainkan," ujar Denny.

"iyaaaa. kena gombalnya," ujar Iren.

Mereka kemudian bermain. 

Dan Denny pun kalah pada permainan pertama.

Setelah itu, mereka kemudian melanjutkan di permainan kedua.

Main Catur Denny Cagur VS Irene (Tangkap Layar YouTube Channel DENNY CAGUR TV)

Namun kali ini Irene balik badan tidak melihat di papan catur

Dan tetap saja Denny Cagur kalah dari Irene. 

"Iren koq bisa?

Setelah mendengar penjelasan Irene, Denny kemudian meminta tandatangan.

Lihat Video Lengkapnya:

Profil Irene Sukandar

Nama Irene Sukandar menjadi perbincangan publik setelah ramainya polemik mengenai penutupan akun Dewa Kipas miliki Dadang Subur di Chess.com.

Irene Sukandar yang mempunyai title Grandmaster Wanita catur Indonesia ini mengatakan polemik tentang Dewa Kipas telah membuat para pecatur profesional Indonesia merasa malu.

Beberapa waktu yang lalu, Irene berbicara ke publik mengenai penutupan akun Dewa Kipas ini.

Berdasarkan akumulasi data, Irene mengatakan bahwa 95 persen akun Dewa Kipas melakukan kecurangan.

Dengan grafik permainan Dewa Kipas, Irene mengatakan bahwa seharusnya akun tersebut sudah menjadi juara dunia catur.

Pernyataan Irene pun membuat Dadang Subur yang merupakan pemilik akun Dewa Kipas tersinggung dan bersedia bermain catur untuk melawannya.

Padahal sebelumnya, Dadang sempat menolak tantangan dari DM Susanto Megaranto dan IM Anjas Novita.

Pertandingan Irene Sukandar dan Dewa Kipas ini akan disiarkan melalui YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021), pukul 15.00 WIB.

Lantas seperti apa sepak terjang dari Irene Sukandar dalam dunia catur selama ini?

Bernama lengkap Irene Kharisma Sukandar, sosok tersebut merupakan Grand Master Catur Putri asal Indonesia.

Wanita kelahiran 7 April 1992 ini mulai bermain catur saat berusia tujuh tahun dengan turnamen internasional pertamanya pada usia sembilan tahun.

Mengutip en.chessbase.com, pada usia dua belas tahun, dia bermain di Olimpiade Calvia pada tahun 2004, dan memperoleh medali perak.

Peringkat FIDE pertamanya adalah 2010 kemudian memperoleh gelar Women Grand Master (WGM) pada usia enam belas tahun 2008 di Olimpiade Dresden, Jerman.

Ia juga mencatatkan sebagai wanita pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Wanita.

Pada 2013 lalu, ia memperoleh gelar International Master gelar bagi pecatur laki-laki, setelah berjuang selama hampir enam tahun dan mencapai rating 2400.

Mengutip encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, kiprah Irene di dunia catur dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel.

Hasil yang didapat kala itu belumlah menggembirakan karena ia sama sekali tak memperoleh nilai.

Tapi, sejak itu Irene Kharisma Sukandar merasa tertantang dan ia serius belajar catur sampai akhirnya masuk Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi.

Di sekolah ini ia ditangani mantan pecatur nasional, MI Ivan Situru dan ia mulai memperlihatkan kemampuannya hingga memperoleh berbagai prestasi.

Pada tahun 2001, di usia sembilan tahun ia telah meraih gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, prestasinya terus berderet dan di tahun 2002, ia memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW).

Bahkan, tahun 2004 ketika berlangsung Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW).

Kehidupan Irena tak lepas dari dunia catur, bahkan pendidikan di tingkat universitas ia peroleh dari beasiswa karena prestasinya di dunia catur.

Melalui kanal YouTubenya, Irene sempat menyayangkan pernyataan orang yang menyebut catur tidak bisa untuk hidup.

Padahal, dari dunia caturlah dirinya justru bisa menggapai prestasi, memperoleh penghargaan, menempuh pendidikan hingga mendapat pekerjaan.

"Dari saya pribadi, saya bisa bilang catur ini ada uangnya, secara pemain profesional, contohnya sekarang saya di pelatnas, saya di gaji oleh negara, saya bermain di kejuaraan luar negeri saya diberikan uang fee yaitu uang tampil, jadi sebelum main itu sudah diberikan," kata Irene.

"Dari segi pendidikan, dari S1 di Universitas Gunadarma sampai S2 di Webster University Amreika Serikat, dua-duanya saya mempunyai beasiswa penuh," lanjut Iren.

"Dari sisi pekerjaan, banyak teman-teman saya ataupun atlet catur lain yang bisa mendapat pekerjaan dari instansi yang cukup baik, dari instansi swasta maupun pemerintah mereka istilahnya dikejar-kejar untuk bekerja disana," jelas Irene.

Prestasi :

· Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN 2002 di Singapura

· Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003

· Dua medali perak pada SEA Games Vietnam 2003

· Peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior di Yunani 2003

· Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol 2003

· Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani 2004

· Medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura 2004

· Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke 2005. Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura

· The Best Woman Player pada Malaysia Open 2008

· Imbang 2-2 melawan IM Tania Sachdev dalam dwilomba JAPFA 2010

· Juara 1 dalam Brunei Invitational IM Tournament 1 dan juara 2 dalam Brunei Invitational IM Tournament 2 di tahun 2010

· Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Vietnam tahun 2012

(Tribunnews.com/Tio)

Berita Lain Terkait Seleb 

Artikel ini telah tayang di:

Tribunnews.com dengan judul Profil Irene Sukandar, Grand Master Wanita yang Akan Tanding Catur dengan Dadang Subur si Dewa Kipas

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved