Paskah 2021
Inilah 7 Perkataan Yesus Ketika Disalib Beserta Penjelasannya, Tertulis dalam 4 Injil
Selama dalam proses penyaliban Yesus ada 7 perkataan-Nya yang terkenal dicatat dalam 4 injil yakni Matius, Markus, Lukas dan Yohanes,
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Aldi Ponge
4. Matius 27:46 mengatakan “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Di sini , Yesus mengungkapkan perasaan-Nya ditinggalkan Allah Bapa ketika dosa dunia ditimpakan kepada-Nya, dan karena dosa begitu najis dan menjijikkan, Allah harus "berpaling" dari Yesus.
Ketika Yesus dibuat berdosa karena kita, Dia mengalami keterpisahan dari Allah Bapa untuk hanya satu kali itu saja dalam seluruh waktu keabadian/kekekalan.
Ini juga merupakan pemenuhan dari pernyataan nubuat dalam kitab Mazmur 22:2.
5. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci -: “Aku haus!” (Yohanes 19:28).
Di sini Yesus memenuhi nubuatan Mesianik dari Mazmur 69:21: “Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.”
Dengan mengatakan Dia haus, Yesus meminta tentara Romawi untuk memberi Dia anggur asam, yang merupakan minuman yang biasa disediakan untuk si terhukum pada saat penyaliban, dengan menyatakan Dia haus, Yesus telah menggenapi nubuat ini.
6. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”
Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya (Yohanes 19:30).
Kata-kata terakhir Yesus yang berarti bahwa penderitaan-Nya telah selesai dan seluruh pekerjaan yang Bapa-Nya telah berikan kepada-Nya, yaitu memberitakan Injil, melakukan berbagai mukjizat, dan mengerjakan keselamatan kekal bagi umat-Nya, telah dilakukan, telah dicapai, telah dipenuhi. Hutang dosa telah lunas dibayar.
7. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.”
Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya. (Lukas 23:46).
Di sini, Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya kedalam tangan Bapa, hal ini menunjukkan bahwa Dia akan mati - dan bahwa Allah telah menerima pengorbanan-Nya.
Yesus "mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan yang tak bercacat kepada Allah" (Ibrani 9:14).
Harmonisasi Empat Injil