Paskah di Sulut
Jumat Agung, Polisi, Tentara dan Umat Jaga Jalan Salib dan Misa Paroki Santo Ignatius Manado
Sejumlah polisi, tentara dari Kodim Manado dibantu petugas dari Legium Christi (LC) dan kelompok awam umat berjaga di pintu masuk gereja.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Aparat keamanan dibantu umat menjaga prosesi Doa Jalan Salib dan Misa Jumat Agung di Gereja Santo Ignatius Manado, Jumat (02/04/2021).
Sejumlah polisi, tentara dari Kodim Manado dibantu petugas dari Legium Christi (LC) dan kelompok awam umat berjaga di pintu masuk gereja.
Umat yang datang mengikuti Doa Jalan Salib dan Misa Jumat Agung wajib melewati penjagaan
Selain itu, mereka wajib mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh.
Selain itu, mereka wajib mencatat nama, asal wilayah rohani serta alamat sebelum masuk ke gereja.

Pengamanan terhadap pelaksanaan Doa Jalan Salib dan Misa Jumat Agung ditingkatkan menyusul aksi teror bom bunuh diri di Katedral Makassar, Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus, Minggu 28 Maret lalu.
Pastor Paroki Santo Ignatius Manado, Pst Yanko Alo Pr melalui Pastor Pendamping, Pst Terry Ponomban mengatakan, perayaan Tri Hari Suci tahun ini masih sama seperti tahun lalu karena adanya pandemi Covid-19.
"Karena itu, umat yang datang dibatasi, nama mereka dicatat," jelas Pastor Terry.

Katanya, untuk menghindari membludaknya umat, Doa Jalan Salib dibatasi. Begitu pula untuk Misa Jumat Agung digelar dua kali.
"Kita gelar jam 12 siang dan jam tiga sore agar tidak ada penumpukan, menghindari kerumunan," jelasnya.
Doa Jalan Salib memberi kesempatan kepada umat berdevosi, menghayati sengsara Yesus.
Sementara Misa Paskah memperingati kematian Yesus di Golgota.
Mewakili umat, Pastor mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan aparat yang membantu pengamanan.
"Sehingga umat boleh beribadah dalam rasa aman dan ketenangan," jelasnya.
Pastor Terry bilang, momen Jumat Agung mengantar umat pada keyakinan Tuhan akan menjaga dan memberkati