Jaringan 5G
Daftar 13 Wilayah Pertama Dapat Jaringan 5G di Indonesia
Dikatakan dalam peraturan tersebut, Kemenkominfo telah melaksanakan banyak uji coba teknologi 5G pada periode 2017-2019.
Jika tidak ada perubahan kebijakan dari Presiden RI terkait dengan timeline rencana pemindahan IKN, ditargetkan pada 2024, IKN telah 100% ter-cover jaringan serat optik dan layanan mobile seluler 4G, serta siap mengimplementasikan teknologi 5G.
Dikutip dari Kompas.com, belum ada penjelasan rinci terkait frekuensi mana yang akan digunakan oleh jaringan 5G.
Tahun lalu Kominfo sesumbar akan menggelar jaringan 5G di Indonesia pada 2021.
Kominfo pun kemudian membuka lelang frekuensi 2,3 Ghz yang awalnya disebut akan dipergunakan untuk 5G.
Namun, proses lelang tersebut kemudian dibatalkan.
Kominfo pun menyebut frekuensi 2,3 Ghz itu bukan untuk menggelar jaringan 5G seperti yang sebelumnya digaungkan.
Pemerintah Kaji Jaringan 5G Sebelum Masuk ke Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan layanan 5G bakal segera tersedia di Indonesia.
Airlangga mengatakan, penyediaan layanan 5G merupakan keharusan, meski ongkos atau biaya untuk layanan tersebut cenderung lebih tinggi.
"Berbicara mengenai industri 4.0, mau enggak mau bicara soal 5G karena berbicara autonomus enggak bisa gerak kalau dengan 4G, semua autonomus bergerak dengan 5G," ujar Airlangga dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021, seperti dikutip dari laman partaigolkar.com, Rabu (24/3/2021).
"Oleh karena itu, pemerintah akan menyiapkan prototipe-prototipe walau kita tahu 5G biaya service-nya lebih tinggi, tapi tentunya dengan produktivitas otomatisasi tentu dengan kalangan industri mampu menggunakan fasilitas dengan 5G itu," sambungnya.
Walau demikian, Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan kalau Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) belum memutuskan basis teknologi 5G yang akan dikembangkan.
Kata dia, pemerintah sedang mengkaji beberapa kawasan yang akan menjadi wilayah dikembangkannya prototipe tersebut.
Di sisi lain, Airlangga pun mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan persoalan resiko geopolitik yang saat ini tengah berkembang terkait dengan pengembangan 5G.
Oleh karena itu, pemerintah tidak akan gegabah dan akan selektif dalam memutuskan basis teknologi dari layanan 5G yang akan digunakan.