Berita Bolsel
Pintu Maaf Terbuka Bagi Kader Yang Membelot ke Moeldoko, Pernyataan DPC Partai Demokrat Bolsel
DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), menegaskan membuka pintu maaf bagi kader yang membelot.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Handhika Dawangi
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), menegaskan membuka pintu maaf bagi kader yang membelot.
Pernyataan ini dikatakan langsung oleh Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel Reza Nangka, ketika ditemui Tribun Manado, Kamis (1/4/2021) di Desa Popodu.
Menurut Reza, jika Partai Demokrat adalah partai yang humanis dan tidak mendendam.
Baca juga: GEMPA BUMI Pukul 12.00 WIB, Tercatat BMKG Kamis 1 April 2021, Ini Lokasi dan Kekuatannya
Baca juga: CERITA Perempuan Inisial N, Istri Terduga Teroris ZA, Ungkap Kelakuan Suaminya: Saya Enggak Percaya
Baca juga: Pukul 01.57 WIB Kamis 1 April 2021, Gempa Bumi Terjadi, 3 Daerah Merasakan Guncangan

"Andai kata ada kader yang ikut KLB dan ingin kembali, maka kami dengan tangan terbuka menerimanya," ujarnya.
Meski begitu, para kader yang dinonaktifkan ini dipastikan tak akan memegang jabatan strategis lagi.
"Kalau jabatan sesuai perintah DPP Demokrat itu tak ada lagi," aku dia.
Pemerintah Sudah Berlaku Adil
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bolsel, melakukan nonton bareng putusan Kemenkumham terkait status Partai Demokrat Versi Moeldoko.
Nobar tersebut digelar, Rabu (31/3/2021) di Queen Resto, Desa Sondana, Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut).
Beberapa pengurus DPC Demokrat Bolsel yang turut hadir dalam nobar tersebut adalah Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel Reza Nangka, Sekertaris Irma Dilapanga, dan Bendahara Jumiati Bumulo.

Mereka nampak bersorak ketika Kemenkumham membacakan putusan yang menyatakan bila Partai Demokrat versi Moeldoko tidaklah sah.
Ketika ditemui Tribun Manado, Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel Reza Nangka mengapresiasi pemerintah atas putusan tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi putusan hari ini, Pemerintah terutama pak Jokowi sudah berlaku adil," tegas dia.
Ia menegaskan jika kebenaran memang akan selalu menang, meskipun harus menempuh proses yang panjang.
"Sekarang semua orang Indonesia tahu bahwa Ketum Partai Demokrat yang sah adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),' tegasnya dia.
Ia juga mengaku tak yakin bila kubu Moeldoko akan menggugat hasil keputusan dari Kemenkumham tersebut.
"Kalau mau gugat yah silahkan, tapi saya rasa mereka tak akan menggugat," ucap dia.
Ganti Jamaluddin Razak
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat bergerak cepat mengganti beberapa ketua-ketua DPC yang dinonaktifkan.
Penonaktifan tersebut dilakukan pasca para kader tersebut menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat versi Moeldoko.
Salah satu yang menghadiri KLB tersebut adalah Ketua DPC Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), Jamaluddin Razak.
Jamal pun langsung dinonaktifkan oleh DPP Demokrat pasca kehadirannya di KLB tersebut.
Pasca penonaktifan tersebut, DPP Demokrat langsung bergegas menunjuk pengganti Jamaluddin Razak.
DPP Demokrat pun akhirnya menunjuk Reza Nangka sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bolsel.
Usai dilantik sebagai Plt Ketua DPC Demokrat, Reza Nangka mengatakan jika dirinya diberikan mandat oleh Ketua Umum Demokrat yang sah yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Pasca penonaktifan pak Jamaluddin, kami sudah melakukan konsolidasi, karena saya adalah pengurus DPP yang ada disini, kita sudah ada konsolidasi dengan Ibu Sekertaris dan Bendahara Bolsel," ujarnya ketika ditemui Rabu (31/3/2021) di Queen Resto.
Ia mengatakan pasca pertemuan hari ini, pihaknya sudah menyusun rencana jangka menengah dan jangka panjang untuk menyongsong 2024 nanti.
Sedangkan untuk penetapan pengurus DPC Bolsel yang definitif, dirinya akan membicarakan dengan pengurus DPP dan akan dikonsultasikan dengan pengurus DPD Demokrat Sulut juga.
"Waktunya kita belum tahu, tapi pastinya dalam waktu dekat ini. Karena namanya Plt pasti ada yang akan definitif juga," ujarnya.
"Pasti kita akan gelar Muscab, tapi belum tahu kapan. Untuk sekarang dengan personil yang ada, kita tetap bekerja, untuk tetap solid hingga ada perintah dari DPP untuk menggelar Muscab," ucapnya. (Nie)