Nasional
Sosok Serda Kowad Maria Jacoba Samuel, Sang Guru Militer Cantik, Ngaku Tertarik Dengan Senjata
Maria yang sehari-hari kerap ditugaskan sebagai guru militer (gumil)itu mengaku sudah mendalami meriam itu kurang lebih selama empat tahun
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Wanita cantik biasanya identik dengan kelembutan, melakukan pekerjaan rumah tangga, atau menjadi wanita karir.
Namun berbeda dengan Maria Jacoba Samuel. Ia justru memilih jalan menjadi anggota TNI.
Bahkan sekarang ia sudah memiliki pangkat Sersan Dua (K).
Siswa dan unsur organik Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal) Kodiklat Angkatan Darat di Cimahi,
Jawa Barat, menggelar demonstrasi pembongkaran meriam 76 mm Gunung.
Baca juga: Mark Sungkar Positif Covid 19 di Tahanan, Dirujuk ke RS Kramat Jati, Begini Kondisinya Sekarang
Serda Maria Jacoba Samuel di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). (Tribunnews.com/Gita Irawan)
Mengenakan topi bertulis instrukrut dan membawa tongkat kayu,
Sersan Dua (K) Maria Jacoba Samuel melihat secara cermat dan seksama kerja mereka.
Satu per satu delapan bagian besar meriam buatan Yugoslavia itu dilepaskan dengan pengawasannya.
Sambil memberikan arahan tegas, Maria terus memperhatikan
mereka membongkar tameng hingga penahan kejut meriam.
Baca juga: Belum Lunas Suami Bayar Utang Pilkades, Ibu Kades Sudah Selingkuh Tiga Kali
Bungsu dari tiga bersaudara anak Kolonel (Mar) Purn (Alm) Christian Samuel
dan PNS TNI AL Cherley Pattinama itu mengaku tertarik dengan senjata
karena ayahnya yang terakhir berdinas di Kodam Trikora (sekarang Kodam XVII Cenderawasih).
"Jadi melihat orang tua dengan senjata sebagai seorang penembak
saya mulai sangat tertarik dengan senjata," kata Maria di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi Jawa Barat pada Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Potret Bayi Terkecil di Dunia, Seukuran Telur Ayam, Kini Jadi Gadis Cantik
Maria yang sehari-hari kerap ditugaskan sebagai guru militer (gumil)
itu mengaku sudah mendalami meriam itu kurang lebih selama empat tahun
sejak ia berdinas di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi pada 2016 lalu.
Perempuan kelahiran Jayapura 9 Januari 1996 itu juga tampak fasih
ketika ditanya wartawan soal keunggulan meriam tersebut.
"Jarak tembaknya cukup jauh. Kalau 76 gunung ini jarak tembaknya kurang lebih
kalau menggunakan empat butir munisi itu dengan elevasi 45 derajat
itu kurang lebih bisa mencapai jarak kurang lebih 8.750 meter," kata Maria.
Menjadi seorang guru militer bidang senjata di Pusdikpal bagi Prajurit TNI AD yang dilantik pada 2015 itu tidaklah mudah.
Awalnya perempuan yang sejak lahir hingga sebelum masuk TNI AD
itu harus rajin bolak-balik untuk belajar di Departemen Senjata Pusdikpal Kodiklatad.
Setelah dianggap menguasai senjata tertentu, ia kemudian harus menyiapkan paket instruksi dan materi lain untuk mengajar.
Belum selesai di situ, perempuan berdarah Sanger-Ambon itu harus berlatih micro teaching untuk memaparkan materi tersebut.
"Setelah dirasa cukup mantap kita dilanjutkan untuk menjadi seorang guru militer," kata Maria.
Meski masih terus mendalami meriam 76 mm Gunung milik Satuan Artileri Medan,
saat ini ia mengaku ingin mendalami meriam lainnya yakni meriam 23 mm Zur.
Meriam tersebut, kata Maria, milik Satuan Artlieri Pertahanan Udara.
"Kalau untuk senjata berat sendiri saya agak tertarik kepada meriam Zur.
Itu meriam milik Artileri Pertahanan Udara," kata Maria.
Maria juga berharap, mereka yang hendak masuk tentara Angkatan Darat
banyak yang tertarik dan antusias untuk masuk satuan kecabangan peralatan yang kini digelutinya.
Sebab, menurut dia, satuan Angkatan Darat, baik untuk kendaraan,
senjata, munisi berpatokan pada Pusdikpal.
"Jadi saya harapkan semua yang mau masuk tentara itu antusiasnya tinggi.
Bangga menjadi prajurit peralatan," kata Maria.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Serda Kowad Maria Jacoba Samuel, Guru Militer Cantik Kelahiran Papua, Kuasai Meriam Gunung