Seleb
Sejarah Tepatnya Hari ini, 52 Tahun Soeharto Gantikan Soekarno Sebagai Presiden Usai Tumpas G30S PKI
Pidato ini disampaikan oleh Presiden Soekarno sebagai pertanggungjawabannya atas sikapnya dalam menghadapi Gerakan 30 September.
TRIBUNMANADO.CO.ID - 52 tahun yang lalu, tepatnya hari ini Soeharto menggantikan posisi Soekarno sebagai Presiden Indonesia.
Lebih tepatnya hari ini 26 Maret 1968, Soeharto resmi menjadi Presiden Ke-2 Indonesia usai menggantikan Presiden pertama ini.
Dengan begitu Soeharto dinyatakan sebagai presiden untuk memimpin Indonesia melalui musyawarah pleno ke-IV Majelis Permsusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
Hal itu seperti dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 23 Maret 1968.
Dalam pemberitaan tersebut, beberapa pihak menyuarakan pendapat untuk mengangkat Soeharto menjadi presiden secara penuh.
Mereka adalah perwakilan dari masing-masing partai dan wilayah di Indonesia.
Pengangkatan

disertai upaya menghilangkan nama S dalam MPRS yang kemudian menjadi MPR.
Sementara keesokan harinya, pada 27 Maret 1968, Soeharto menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden.
Itu terjadi di Gedung Istora Senayan, bersamaan dengan pelantikan Soeharto sebagai presiden Indonesia.
Diberhentikannya Soekarno sebagai Presiden
Naiknya Soeharto ke tampuk kekuasaan diwarnai berbagai kontroversi.
Salah satunya adalah memanasnya hubungan Soeharto dan Soekarno, setelah presiden pertama Indonesia itu mempertahankan kekuasaannya.
Pada 22 Juni 1966, Soekarno melakukan pidato pertanggungjawabannya yang dikenal sebagai Nawaksara.
Pidato ini disampaikan oleh Presiden Soekarno sebagai pertanggungjawabannya atas sikapnya dalam menghadapi Gerakan 30 September.
Soekarno sendiri menolak menyebut gerakan itu dengan nama tersebut.
Menurutnya, gerakan itu terjadi pada tanggal 1 Oktober dini hari, sehingga ia menyebutnya Gestok (Gerakan 1 Oktober).

Pidato pertanggungjawaban Soekarno ini ditolak oleh MPRS.
Sebaliknya, MPRS memutuskan untuk memberhentikannya dari jabatannya sebagai presiden seumur hidup.
Turunnya Soekarno sebagai presiden juga diwarnai gejolak aksi mahasiswa.
Soeharto Sebelum Menjadi Presiden
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda.
Kala itu, pangkat terakhirnya adalah Mayor Jenderal.
Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan.
Ia berdalih, hal tersebut atas perintah dari Presiden Soekarno.
Salah satu yang dilakukannya adalah menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang.
Baca juga: Syarat Agar Bisa Lolos Kartu Prakerja Gelombang 16, Segera Login www.prakerja.go.id
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Besok Sabtu 27 Maret 2021: 6 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir dan Angin
Tentang Supersemar
Tanggal 12 Maret 1967 merupakan hari bersejarah bagi Soeharto.
Itulah hari di mana dia menjabat posisi Menteri Panglima Angkatan Darat ditetapkan sebagai pejabat presiden.
Pengangkatan Soeharto sebagai pejabat presiden, berdasarkan mandat Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diberikan oleh Soekarno ke Soeharto setahun sebelumnya.
Melalui Supersemar ini lah, Soeharto secara perlahan mengambil alih kepemimpinan nasional.
Akhirnya, pada 26 Maret 1968, melalui musyawarah MPRS, Soeharto didapuk jadi presiden ke-2 Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Sejarah Hari Ini, 26 Maret 1968, Soeharto Jadi Presiden Indonesia Gantikan Posisi Soekarno, https://style.tribunnews.com/2021/03/26/sejarah-hari-ini-26-maret-1968-soeharto-jadi-presiden-indonesia-gantikan-posisi-soekarno?page=all